Yogyakarta (ANTARA) - Kawasan pariwisata di Kota Yogyakarta kini dilengkapi alat pacu jantung Automatic External Defibrillator (AED) sebagai sarana pertolongan pertama apabila muncul wisatawan atau warga yang mengalami henti jantung mendadak.

"Karena kita kota wisata, kami menyediakan AED di pusat wisatawan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa.

Pada tahap awal, Pemkot Yogyakarta menyediakan AED di tiga titik kawasan Malioboro, yakni di Teras Malioboro 2, Plaza Malioboro, dan Teras Malioboro 1.

Dia menjelaskan AED merupakan perangkat portabel yang berfungsi menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung untuk mengembalikan irama jantung jika diperlukan.

Alat ini digunakan sebagai pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami henti jantung mendadak.

"Ini sebetulnya untuk mempercepat penanganan bantuan hidup dasar karena waktunya krusial. Kalau semakin cepat tertolong, semakin baik," ujar Emma.

Teknis penggunaan AED dilakukan oleh relawan atau masyarakat sekitar titik AED dengan dipandu petugas Public Service Center (PSC) 119 Yogya Emergency Service (YES).

Saat ini, pihaknya sedang berproses melatih relawan atau masyarakat sekitar terkait bantuan dasar hidup dan penggunaan AED, termasuk untuk petugas keamanan di sekitar titik AED.

"Jika ada wisatawan atau warga mengalami henti jantung, paling tidak relawan bisa memberikan pertolongan pertama walaupun harus telepon ke PSC 119. Jadi nanti dipandu petugas PSC 119 dan petugas akan datang menangani dan mengevakuasi untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Selain di kawasan Malioboro, menurut dia, penyediaan AED bakal ditambah di kawasan wisata lain seperti Tugu dan Alun-Alun Yogyakarta.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Yogyakarta Dadan Andriyanto mengatakan pelatihan penggunaan AED telah menyasar para petugas keamanan di Plaza Malioboro dan Teras Malioboro 1.

Menurut Dadan, tidak ada penyediaan posko untuk penyiagaan AED sebab konsepnya adalah public access dan bersifat portabel.

"Dengan adanya konsep ini, korban henti jantung bisa mendapatkan penanganan cepat oleh orang yang berada di sekitar korban. Memungkinkan untuk dilakukan defibrilasi segera di lokasi kejadian, oleh penolong yang sudah terlatih," ujar dia.

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kawasan wisata di Kota Yogyakarta dilengkapi alat pacu jantung

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024