Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong Bulog untuk segera melakukan penyerapan gabah secara maksimal karena harga gabah di sejumlah kabupaten mengalami penurunan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Yogjakarta Andi Nawa Candra di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan bahwa penurunan harga gabah terjadi di tiga kabupaten, yakni Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul.

Sementara di Sleman harga gabah sudah seusai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp6.500 per kilogram.

“Kami dari dinas terus berkoordinasi dan mendorong Bulog untuk segera melakukan penyerapan secara maksimal,” ujar Andi Nawa.

Menurut Andi Nawa, kondisi panen di Yogyakarta diperkirakan akan mengalami panen besar alias melimpah ruah pada awal Februari mendatang. Kondisi penurunan harga gabah dapat pulih di akhir Januari ini.

“Kondisi panen akan melimpah di Februari dan kami optimis harga gabah dapat berangsur pulih,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang bersiap melakukan panen raya serta dengan pengusaha penggilingan padi dan beras (Perpadi).

“Semuanya kami koordinasikan dan kami siap menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada,” katanya,

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan bahwa pemerintah telah memutuskan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).

“Sudah diputuskan waktu pemberlakuan harga pembelian pemerintah HPP gabah beras efektif 15 Januari 2025,” katanya.


Pewarta : Sutarmi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025