Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menekankan pentingnya koperasi simpan pinjam (KSP) sebagai pilar perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

"Pentingnya koperasi sebagai pilar perekonomian, terutama dalam mengutamakan prinsip gotong royong yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota," kata Sekda Bantul Agus Budiraharja pada Rapat Anggota Tahunan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Abdi Negara di Bantul, Rabu.

Menurut dia, karena itu Pemerintah Kabupaten memberikan apresiasi terhadap kinerja KSP Abdi Negara Kabupaten Bantul yang mampu bertahan dan berkembang di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.

"Koperasi adalah soko guru perekonomian nasional, dan keberadaannya harus dimanfaatkan oleh anggota secara maksimal. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk kemajuan koperasi," katanya.

Lebih lanjut Agus berharap agar KSP Abdi Negara Bantul terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan memperkuat solidaritas antaranggota. Pihaknya juga mengingatkan agar anggota koperasi menghindari pinjaman 'online'.

"Top of mind kalau butuh uang itu harusnya koperasi, jangan yang lain. Saya berharap seluruh anggota koperasi bisa memanfaatkan koperasi ini dengan seluas-luasnya dan jangan sampai terlibat pinjaman online yang pada akhirnya sangat memberatkan," katanya.

Berdasarkan data Pemkab, KSP Abdi Negara yang berdiri pada 2007 tersebut, saat ini telah beranggotakan 3.259 orang, dengan aset yang berkembang pesat dari modal awal sebesar Rp433 juta menjadi sebesar Rp14,7 miliar.

Namun demikian, kata Sekda Bantul, meskipun telah mencapai banyak kemajuan, diharapkan koperasi terus meningkatkan pelayanan dan manfaatnya, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.

Sementara itu, Ketua KSP Abdi Negara Bantul Riyantono mengatakan, KSP Abdi Negara saat ini memiliki anggota sebanyak 3.259 orang.

Pihaknya menekankan tantangan koperasi ke depan adalah meningkatkan keterlibatan anggota yang baru bergabung agar menjadi anggota aktif.

KSP Abdi Negara juga telah memiliki sistem manajemen risiko untuk meminimalisasi kesalahan dalam pemberian pinjaman serta bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti biro perjalanan umrah, penyedia perumahan dan penyedia kacamata kesehatan, guna memenuhi kebutuhan anggota.

"Sisa hasil usaha -SHU- KSP Abdi Negara pada 2024 sebesar Rp626 juta. Capaian ini belum sesuai target kita yakni sebesar Rp651 juta, hal ini karena untuk menutup pajak. Tahun 2025 target SHU kita optimistis mencapai Rp633 juta," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025