BPBD Bantul relokasi tujuh keluarga rawan bahaya di wilayah Sriharjo

id BPBD Bantul ,Relokasi warga ,Terdampak longsor Sriharjo

BPBD Bantul relokasi tujuh keluarga rawan bahaya di wilayah Sriharjo

Wilayah tanah longsor di Srikeminut Desa Sriharjo Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta ANTARA/HO-Kominfo Bantul

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan relokasi sebanyak tujuh kepala keluarga yang berada di daerah rawan bahaya, terutama longsor di wilayah Kelurahan Sriharjo, Imogiri.

"Kalau total ada delapan KK (keluarga), yang periode waktu lalu sudah kita relokasi tujuh KK, sudah ada tempat relokasinya," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Mujahid Amirudin di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan, dengan demikian masih ada satu keluarga lagi yang dalam waktu dekat segera dilakukan relokasi oleh pemerintah daerah bersama kelurahan setempat, mengingat kondisi rumah tinggal yang semakin membahayakan penghuninya.

Menurut dia, relokasi atau pemindahan warga ke tempat yang lebih aman tersebut diupayakan menyusul kejadian longsor pada November lalu hingga mengakibatkan akses jalan di Srikeminut Desa Sriharjo yang berada di tepi Sungai Oya terputus.

Dia mengatakan, sudah berkoordinasi dengan tim ahli untuk melakukan pemindahan warga yang tinggal di daerah rawan bahaya, dan desa setempat mengenai tempat relokasi yang lebih aman dari bahaya.

"Kita telah survei satu keluarga dengan empat jiwa itu kondisi rumahnya strukturnya sudah retak dan sudah kita tawarkan relokasi, dan dari lurah (kepala desa) sudah menyiapkan tempat untuk relokasi, jadi satu keluarga ini yang akan kita relokasi," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah daerah mempunyai komitmen untuk melakukan relokasi warga agar terbebas dari bahaya, dan sudah melakukan koordinasi, tinggal nanti memastikan tanah untuk relokasi masih tersedia.

"Dan sekarang ini sudah diurus Lurah Sriharjo, dan yang bersangkutan (pemilik rumah) sudah kita tawarkan, karena kondisinya seperti itu, dan bersedia kita relokasi," katanya.

Dia mengatakan, terlebih kalau melihat struktur rumah, sebagian sudah retak dan ada retakan di sekitar rumah dan membahayakan yang bersangkutan, sehingga pemilik menyadari dan bersedia.

"Jadi saat ini kita sarankan beliau untuk mengungsi dan informasinya sudah mengungsi ke rumah orang tuanya sambil nanti kita dengan OPD akan melakukan proses relokasi itu," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.