Bantul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menanamkan nilai nilai perjuangan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 kepada anak anak melalui kegiatan wajib kunjung museum terhadap siswa sekolah, salah satunya ke Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto.

"Kita berusaha menanamkan nilai nilai perjuangan Serangan Umum melalui kegiatan kunjungan museum dengan mengundang anak sekolah, remaja untuk berkunjung ke museum," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Yanatun Yunadiana saat menghadiri Peringatan 76 Tahun Serangan Umum 1 Maret di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto Bantul, Kamis.

Menurut dia, dengan kegiatan kunjungan museum tersebut, maka anak anak maupun remaja bisa meneladani dan mengetahui nilai-nilai perjuangan Serangan Umum 1 Maret, yang mempunyai arti sangat penting bagi bangsa Indonesia.

"Setiap tahun ada kegiatan wajib kunjung museum. Dan nilai Serangan Umum tetap relevan, antara lain penegakan kedaulatan relevan. Kedaulatan tidak hanya secara militer, tetapi juga secara ekonomi, politik dan budaya," katanya.

Sementara itu, Kepala Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto Gatot Nugroho mengatakan, dalam memperingati 76 tahun Serangan Umum 1 Maret 1949, diadakan dua kegiatan, yaitu tabur bunga dan doa bersama di makam Somenggalan, dan dilanjutkan Sarasehan Nasional.

"Kegiatan ini untuk mengenang dan menghormati dan mendoakan para pahlawan dan pejuang bangsa. Tadi kita melaksanakan ziarah di makam pejuang Somenggalan, di sana ada 202 korban peperangan dengan Belanda pasca kemerdekaan," katanya.

Menurut dia, di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto tersebut salah satunya menceritakan Letkol Soeharto pada 1949 atau ketika berusia 28 tahun memimpin penyerangan yang dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret.

"Saat itu bisa memimpin pasukan melakukan Serangan Umum, serangan besar-besaran pada malam hari, sehingga terjadi perlawanan dengan masyarakat kami, dan juga banyak korban yang kemudian dimakamkan di makam Somenggalan," katanya.

Dia juga mengatakan, pada kegiatan tabur bunga dan doa di Makam Somenggalan diikuti para sesepuh dari purnawirawan TNI, dari Veteran, tokoh masyarakat dan pimpinan musyawarah pimpinan kecamatan, Koramil, dan Polsek serta pelajar dan mahasiswa.

"Harapannya selalu mengenang sosok pahlawan, pejuang bangsa yang rela berkorban untuk kemerdekaan Indonesia. Kemudian sarasehan nasional ini bercerita panjang tentang sejarah perjuangan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025