Jayapura (ANTARA) - Situasi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, mendadak mencekam pasca-serangan mematikan yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Enam guru kontrak dilaporkan menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengatakan pihaknya kini tengah mengupayakan evakuasi terhadap warga sipil dan jenazah korban.
Tim khusus telah diberangkatkan ke lokasi pada Minggu (23/3), dengan harapan cuaca bersahabat agar pesawat kecil yang digunakan dapat mendarat dengan aman.
"Kami berharap cuaca dalam kondisi baik sehingga dapat mendarat di wilayah tersebut. Prioritas kami sekarang adalah memastikan kondisi para guru dan jumlah pasti korban," kata Didimus saat dihubungi dari Jayapura.
Baca juga: Sadis, enam guru dilaporkan meninggal usai diserang dan dibakar KKB
Ia mengaku sangat prihatin atas peristiwa kekerasan yang menimpa para guru yang selama ini mengabdi dalam Program Yahukimo Cerdas.
"Ini sangat disayangkan, apalagi wilayah Anggruk selama ini dikenal tenang dan kondusif. Ke depan, kami akan minta TNI-Polri membangun pos keamanan permanen di sana," tegasnya.
Bupati menyebut, perjalanan menuju Anggruk memakan waktu sekitar 30 menit menggunakan pesawat dari Dekai, Ibu Kota Yahukimo.
Ia mengatakan belum ada informasi pasti soal pelaku dan pihak keamanan masih melakukan penyelidikan. Didimus pun menegaskan pihaknya akan mendorong penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Yahukimo telah menarik sejumlah guru dan tenaga medis dari distrik sekitar Anggruk, termasuk Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma, dan Kabiyanggama. Langkah ini dilakukan demi keselamatan para petugas yang masih bertugas di daerah-daerah rawan.
Baca juga: Guru dan paramedis dievakuasi dari pedalaman Yahukimo untuk hindari gangguan KKB
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Yahukimo upayakan evakuasi warga sipil dan korban KKB