Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pasar murah di lima kabupaten/kota untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama Ramadhan 2025/1446 Hijriah.
Kepala Disperindag DIY Yuna Pancawati di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan pasar murah berlangsung di berbagai lokasi, termasuk enam pasar pantauan dan sejumlah kantor pos yang telah ditentukan.
"Setiap lokasi mendapat alokasi 12 ton bahan pokok yang terdiri dari beras, telur, minyak goreng, dan komoditas lainnya," ujar dia.
Menurut Yuna, pasar murah telah dimulai sejak 25 Februari di beberapa titik, seperti Kelurahan Pondokrejo, Tempel, Sleman dan Dlingo, Bantul, termasuk di halaman kantor Disperindag DIY.
Sedangkan khusus di bulan Ramadhan, pasar murah bakal kembali digelar sebelum pekan ketiga menjelang Lebaran.
Selain di kantor Disperindag DIY, pasar murah selama Bulan Puasa digelar di enam pasar pantauan, yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Imogiri, Pasar Prawirotaman, Pasar Sleman, Pasar Wates, dan Pasar Argosari.
"Program ini melibatkan distributor dari Bulog, RRI, Taru Martani, serta Bumdes, yang akan membantu stabilisasi harga kebutuhan pokok, termasuk bawang merah dan bawang putih," tutur dia.
Selain pasar murah, operasi pasar juga bakal digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) di berbagai kantor pos di DIY, seperti Kantor Pos Babarsari, Wates, Sleman, dan Wonosari. "Operasi pasar ini akan berlangsung selama satu bulan penuh hingga tiga hari sebelum Lebaran," ujar Yuna.
Dalam operasi pasar itu, masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun, setiap pembelian dibatasi untuk memastikan distribusi merata.
"Pembelian di kantor pos dibatasi dan harus dengan membawa KTP. Misalnya, MinyaKita maksimal 2 liter per konsumen, bawang putih 1 kg, gula konsumsi 2 kg, dan daging beku 2 kg per konsumen," ucap Yuna.
Menjelang Ramadhan, Yuna menambahkan, harga kebutuhan pokok di DIY terpantau relatif stabil kendati ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.
Harga telur ayam ras, kata dia, saat ini berkisar antara Rp27.000 hingga Rp29.000 per kilogram (kg), daging sapi stabil tinggi Rp130.000 per kg, sedangkan harga daging ayam mengalami kenaikan dari Rp33.000 menjadi Rp33.800 per kg.
"Harga minyak goreng MinyaKita turun menjadi Rp15.700 per liter, sedangkan minyak curah justru mengalami kenaikan. Tapi, secara umum harga sembako masih terkendali, kalau ada kenaikan pun, tidak signifikan," kata dia.