Yogyakarta (ANTARA) - Tren wisata berbasis alam terus berkembang, seiring meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Gunungkidul, yang dahulu dikenal sebagai daerah berbukit kapur yang kering, kini semakin menarik perhatian wisatawan yang mencari ketenangan dan pengalaman autentik.
Kawasan ini menyimpan potensi besar untuk pengembangan ekowisata, dengan lanskap alam yang masih terjaga dan tradisi lokal yang tetap lestari.
Dalam lima tahun terakhir, sektor pariwisata di Gunungkidul mengalami pertumbuhan pesat. Wisatawan mulai beralih dari pusat kota ke daerah yang lebih alami dan jauh dari hiruk-pikuk urban.
Sejumlah inisiatif ekowisata mulai berkembang, menawarkan konsep wisata yang lebih ramah lingkungan, termasuk penginapan dengan desain yang mempertahankan keasrian alam serta berbagai program edukasi lingkungan.
Salah satu konsep yang mulai diterapkan di beberapa tempat adalah pengelolaan sumber daya yang lebih efisien misalnya, pembangunan vila atau penginapan dengan material alami dan pengurangan penggunaan semen, pelestarian pohon asli, serta sistem pengelolaan air yang lebih baik.
Baca juga: Pelaku wisata DIY bidik peluang wisata insentif hadapi efisiensi anggaran pemerintah
Baca juga: Wisata naik andong keliling perdesaan Patalan pilihan menatik berwisata baru di Bantul
Selain itu, wisatawan juga bisa ikut serta dalam berbagai aktivitas edukatif seperti pembuatan biopori, praktik pertanian organik, dan pelestarian ekosistem sekitar.
"Konsep ekowisata ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi investor, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” kata Faisal Adib, pengelola Nglanggeran Ecovillage, wisata berbasis lingkungan di Gunungkidul.
Dengan akses yang cukup mudah dari Yogyakarta, tempatnya menawarkan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan. Mereka dapat menikmati suasana pedesaan yang tenang, suara gemericik sungai, serta berbagai aktivitas luar ruang seperti trekking, api unggun, hingga menyaksikan matahari terbit dari perbukitan.
Ia mengaku konsep wisata seperti ini semakin diminati oleh wisatawan yang ingin menjauh dari rutinitas kota dan mendekatkan diri dengan alam.
Selain sebagai destinasi wisata, ekowisata juga mulai dilirik sebagai model investasi yang lebih berkelanjutan. Kesadaran wisatawan akan pentingnya menjaga lingkungan membuat konsep wisata berbasis keberlanjutan semakin diminati, namun lebih dari sekadar keuntungan ekonomi, ekowisata diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Tren wisata yang semakin mengarah pada keberlanjutan, Gunungkidul membuktikan bahwa kawasan tersebut bukan sekadar destinasi wisata biasa, tetapi berpotensi menjadi pusat ekowisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman yang lebih bermakna bagi para pelancong yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Baca juga: Wisatawan renang di pantai wilayah DIY wajib kenakan "life jacket"
Baca juga: BPBD Sleman: Pelatihan mitigasi bencana bagi "tour leader" penting