Bantul (ANTARA) - Wakil Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Aris Suharyanta mengatakan bahwa pendidikan karakter terhadap anak maupun generasi muda sekarang ini dibutuhkan dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
"Jadi pendidikan berkarakter, kearifan lokal ini memang kita butuhkan, karena untuk menghadapi masa Indonesia Emas Tahun 2045," kata Wakil Bupati usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Bantul di Bantul, Senin.
Karena itu, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Bantul tentang Penyelenggaraan Pendidikan Karakter yang disusun DPRD bersama pemerintah daerah tersebut sangat penting untuk segera dibahas dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).
"Dengan demikian nantinya kita harus betul- betul mengemas terkait dengan pendidikan karakter ke depan ini biar sesuai perkembangan," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bantul Titis Ajeng Ganis Mareti mengatakan, Kabupaten Bantul menghadapi tantangan serius terkait degradasi moral, termasuk tindak kriminal anak. Ini menunjukkan kesenjangan antara norma dan realitas sosial, serta kurangnya regulasi khusus untuk pendidikan karakter.
"Karena itu pembentukan Perda Penyelenggaraan Pendidikan Karakter menjadi urgensi untuk melegitimasi kewajiban stakeholder, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam penguatan nilai nilai moral," katanya.
Dia mengatakan, Kabupaten Bantul sebagai bagian dari DIY sebagai daerah istimewa, harus mampu memanfaatkan tata nilai budayanya untuk memperkuat pendidikan yang berakar pada kearifan lokal.
"Ini demi menciptakan generasi berkarakter yang mampu beradaptasi di masa depan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pendidikan bukan hanya bagian dari sistem pendidikan formal, tetapi juga dari kebudayaan yang membentuk jati diri.
"Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi anak didik menyangkut intelektual, keterampilan serta kepribadiannya untuk memerankan dirinya di tengah tengah masyarakat," katanya.