Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap siaga 24 jam dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang terjadi pada bulan Ramadhan hingga menghadapi hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Selama menghadapi potensi cuaca ekstrem, BPBD Bantul selalu siap dengan Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) selama 24 jam selaku penerima informasi kejadian," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, selain itu tim reaksi cepat (TRC) yang ada di masing masing wilayah siap untuk melakukan asesmen dan ikut juga penanganan ketika dilaporkan terjadi kejadian bencana dampak cuaca ekstrem.
"Kita juga ada enam pos sektor pemadam kebakaran dan penyelamatan (damkarmat) serta satu pos induk yang berkolaborasi dengan 75 kelurahan serta forum pengurangan resiko bencana (FPRB)," katanya.
Antoni mengatakan kejadian yang perlu diwaspadai dampak cuaca ekstrem adalah adanya angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang, kemudian hujan deras yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.
"Semua wilayah di Bantul perlu mewaspadai adanya potensi dampak banjir, longsor dan angin kencang. Untuk longsor dan banjir perlu diwaspadai di wilayah Pundong, Imogiri, Piyungan maupun Dlingo," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk kekuatan personel dari BPBD Bantul seluruhnya sebanyak 180-an orang, semua personel tersebut disiagakan menghadapi potensi cuaca ekstrem selama bulan puasa hingga libur Lebaran 2025.
"Untuk personel seperti yang saya sampaikan kami 'standby' 24 jam di pos kami masing-masing, serta dibantu pos pos pantau yang didirikan oleh masyarakat," katanya.
BPBD Bantul juga berharap masyarakat agar selalu memperhatikan update prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terutama di daerah selatan tentang kapan tingginya gelombang air laut.*