Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih bersama jajaran pemerintah kabupaten setempat secara simbolis mengawali kegiatan panen raya padi pada lahan seluas 50 hektare di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro.
"Hari ini kita berada di Bulak Sirat, Sidomulyo Bambanglipuro, Bantul untuk mengikuti panen raya dalam luasan 50 hektare, dengan rata rata produktivitas per hektare sekitar 8,05 ton gabah kering panen," kata Bupati Halim disela menghadiri panen raya padi di Sidomulyo, Bantul, Senin.
Dengan demikian, kata dia, jika dihitung seluruh produksi padi milik gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sedyo Rukun Sidomulyo pada musim panen April ini lebih dari 400 ton gabah kering panen, kondisi panen padi juga dialami kelompok tani lainnya di Bantul.
"Dan tadi sudah dibeli oleh Bulog karena Bulog telah berkomitmen untuk menyerap seluruh gabah kering panen di Bantul dengan harga Rp6.500 per kilogram, dan itu sudah dihitung petani untung," katanya.
Bupati mengatakan, tahun ini, Bantul mentargetkan luasan tanam padi seluas 34.546 hektare dari luas pertanian saat ini 14 ribu hektare, sehingga dalam setahun ada yang dua, tiga bahkan yang IP 400 itu empat kali tanam padi.
"Sehingga di Bantul setiap bulan ada aktivitas menanam dan ada panen, tidak ada bulan yang lahannya kosong, dengan demikian produktivitas padi semakin tinggi, tahun kemarin saja Bantul surplus sekitar 55 ribu ton beras," katanya.
Bupati mengatakan, padahal luasan lahan pertanian semakin sempit karena adanya alih fungsi lahan, tetapi produktivitasnya tidak ikut turun, justru malah meningkat, karena berbagai upaya dan inovasi dalam penerapan teknologi pertanian.
"Itu karena teknologi sudah diterapkan, pemilihan benih, pemilihan pupuk, pemilihan pestisida dan perbaikan irigasi, maka ini semakin menambah kepercayaan kita, kalau alih fungsi kencang sekali di Bantul, tidak jadi soal, karena sektor lain juga memerlukan lahan," katanya.
Bupati mengatakan, sektor industri, sektor pariwisata, perdagangan, perumahan pendidikan juga membutuhkan lahan, sehingga dengan penataan ruang yang secara proporsional itu juga tidak akan menurunkan produktivitas pertanian.
"Jadi memang kita harus menggunakan lahan, menetapkan tata ruang itu secara optimal dari sisi ekonomi, sehingga seluruh sektor itu berpeluang meningkatkan produktivitas, industri naik, pariwisata naik, perdagangan naik, pertanian tidak turun tapi juga ikut naik," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan, di kelompok tani Sedyo Rukun dengan anggota 130 petani ini menggarap lahan pertanian seluas 50 hektare, dengan sawah yang siap panen seluas 15 hektare.
"Di Bantul ini pada periode bulan Maret April itu merupakan puncak musim panen, saat ini luas panen di Bantul sudah hampir 4.000 hektare. Untuk di sini setelah diubin itu produktivitas panen bisa mencapai 8,05 ton per hektare," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bupati Bantul awali panen raya padi seluas 50 hektare di Bambanglipuro