Yogyakarta (ANTARA) - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka posko pengaduan untuk mengantisipasi potensi kecurangan selama penyelenggaraan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
"Secara umum, posko ini kami bentuk sebagai saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, konsultasi, atau informasi lain terkait dengan proses SPMB," kata Koordinator Tim Pengawasan SPMB ORI DIY 2025 Mohammad Bagus Sasmita saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Bagus, pelaksanaan SPMB masuk dalam lingkup pelayanan publik yang melibatkan banyak instansi, mulai dari dinas pendidikan kabupaten/kota, Kementerian Agama, hingga dinas pendidikan di level provinsi.
Di sisi lain, pendaftar dan orang tua setiap tahunnya berganti sehingga kerap terjadi kesenjangan informasi.
"Potensi ketimpangan informasi itulah yang coba kami jembatani. Posko ini menjadi penghubung antara masyarakat dan penyelenggara. Jika ada kendala, bisa langsung ditindaklanjuti," ujarnya.
Oleh karena itu, ORI DIY membuka ruang partisipasi publik dalam pengawasan proses SPMB, termasuk untuk melaporkan dugaan kecurangan.
Menurut dia, aduan bisa disampaikan siapa saja selama disertai identitas jelas seperti KTP yang kemudian dijamin kerahasiaannya.
"Pelapor cukup menyampaikan identitas secara lengkap. Akan tetapi, jika ingin dirahasiakan, tentu bisa. Kami akan lindungi identitas pelapor. Yang penting informasi yang disampaikan punya dasar yang bisa ditelusuri, seperti waktu kejadian dan pihak yang terlibat," jelas Bagus.
Laporan yang masuk, kata dia, akan dianalisis secara formal dan materiel, mencakup identitas pelapor dan terlapor, serta objek atau substansi aduannya.
Posko pengaduan dibuka menjelang pelaksanaan SPMB 2025 hingga proses daftar ulang selesai dengan berfokus pada seluruh tahapan, mulai dari penyiapan petunjuk teknis oleh masing-masing daerah hingga pelaksanaannya di lapangan.
"Harapan kami, ruang ini dimanfaatkan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya proses penerimaan siswa baru yang adil dan transparan," kata Bagus.