Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak subspesialis respirologi dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K) mengemukakan penting untuk menciptakan lingkungan tanpa asap rokok bagi ibu hamil guna mencegah stunting pada janin.

Darmawan kepada ANTARA di Jakarta, Jumat malam, mengatakan dalam mendukung hal tersebut salah satunya diperlukan peran kerja sama keluarga hingga komunitas.

"Dengan kerja sama dan dukungan dari orang sekitar dan komunitas, ibu hamil dapat mengurangi pajanan asap rokok dan risiko stunting pada janin," kata Darmawan, yang tergabung dalam Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Darmawan mengatakan bahwa pajanan rokok pada ibu hamil berdampak pada risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin, termasuk perkembangan tulang dan jaringan tubuh lainnya.

Dalam mengurangi paparan asap rokok dan risiko stunting pada janin, ibu hamil yang tinggal di lingkungan perokok bisa mengambil beberapa langkah seperti meminta keluarga maupun tamu yang berkunjung untuk tidak merokok di dalam rumah.

Hal itu juga bisa dilakukan dengan memberitahu keluarga maupun orang sekitar tentang bahaya paparan asap rokok bagi ibu hamil dan janin.

"Buat aturan rumah tangga yang melarang merokok di dalam rumah untuk mengurangi paparan asap rokok," dia menambahkan.

Kemudian, rumah perlu memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi konsentrasi asap rokok di dalam ruangan. Ibu hamil, kata Darmawan, disarankan jika memungkinkan untuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang banyak asap rokok, seperti restoran atau kafe yang membolehkan merokok.

Tak hanya dari keluarga, Darmawan menyarankan komunitas dapat membantu mengatur lingkungan untuk menciptakan ruang publik yang bebas asap rokok.


Pewarta : Sri Dewi Larasati
Editor : Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025