Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman Harda Kiswaya bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menerima Tanda Penghargaan Lencana Darma Bakti pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka Ke-64 Tahun 2025 digelar Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Lapangan Trirenggo, Bantul, Kamis.
Penyematan lencana dilakukan Gubernur DIY selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Ketua Kwarda DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi.
Lencana Darma Bakti merupakan penghargaan kepada anggota dewasa, baik di dalam maupun di luar Gerakan Pramuka yang dinilai telah memberikan jasa, darma bakti, dan pengabdian luar biasa bagi perkembangan dan kemajuan Pramuka.
Bupati Sleman Harda Kiswaya mengatakan penghargaan ini menjadi motivasi untuk bersatu dan berkolaborasi untuk memajukan Gerakan Pramuka di daerah setempat.
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman akan terus mendukung berbagai kegiatan dan program kepramukaan di daerah itu, baik tingkat siaga, penggalang, penegak, maupun pandega sehingga Gerakan Pramuka dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Sleman.
"Saya bersama Wakil Bupati Sleman berterima kasih dan semoga ini menjadi motivasi kami untuk terus memajukan Gerakan Pramuka di Sleman. Pemkab Sleman tentu akan berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan dan program kepramukaan yang ada di Sleman serta memberikan manfaat bagi masyarakat Sleman," katanya dalam keterangan tertulis Pemkab Sleman.
Ketua Mabida DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan Hari Pramuka bukan sekadar seremoni tapi momentum refleksi dan inspirasi.
Tema nasional tahun ini adalah "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa", di mana ketahanan bangsa lahir dari kebersamaan dan kemampuan bekerja sama, bersinergi, dan gotong royong di segala bidang kehidupan.
Ia mengatakan Pramuka berperan sebagai gerakan pendidikan karakter yg berakar kuat di bumi Indonesia.
"Kode kehormatan Pramuka adalah kompas moral yang tak boleh lekang oleh waktu dan motto 'Satya ku darmakan, darmaku ku baktikan' adalah panggilan pengabdian yang melintasi generasi," katanya.
Ia mengatakan Pramuka dituntut tidak hanya menjaga tradisi tetapi juga berinovasi mengikuti perkembangan zaman yang semakin dinamis serta menjadi garda terdepan dalam ketahanan sosial dengan menjaga nilai kebersamaan dan persaudaraan.
"Tahapan pendidikan Pramuka merupakan kaderisasi pendidikan karakter yang berkesinambungan mulai dari siaga hingga pandega," katanya.
Sultan mengatakan regenerasi yang kuat menjadikan Pramuka mampu bertahan lebih dari enam dekade dan akan terus relevan di masa depan. Regenerasi harus dijaga dalam kesinambungan nilai, pengetahuan dan keterampilan.
"Jadilah generasi yang tangguh, berintegritas, kreatif dan peduli serta mampu memimpin perubahan. Buktikan Dasa Darma tidak hanya janji tapi laku hidup sehari-hari," katanya.
Ia mengatakan peringatan itu menjadi refleksi untuk meneguhkan semangat pengabdian yang diwariskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, semangat kolaborasi untuk membangun ketahanan bangsa dan semangat regenerasi agar Pramuka terus hadir sebagai cahaya harapan di tengah masyarakatnya.
"Mari kita jaga Pramuka sebagai sekolah kehidupan. Jayalah Pramuka jayalah Indonesia," katanya.