Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional sebagai salah satu wujud pelestarian budaya daerah.

"Selain menjadi salah satu cara melestarikan budaya daerah, tujuan festival ini untuk mewujudkan rasa cinta tanah air, terutama budaya tradisional," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Bantul Titik Sunarti pada festival itu di Bantul, Rabu.

Berbagai permainan tradisional yang dilombakan dalam festival itu, antara lain bakiak, egrang, gobak sodor, dan kasti. Peserta yang para siswa sekolah tersebut penuh semangat dan sportif mengikuti festival permainan tradisional.

Menurut dia, festival permainan tradisional oleh Koordinator Wilayah PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) Bantul tersebut juga menjadi identitas budaya Kabupaten Bantul, karena tidak semua wilayah memilikinya.

"Selamat bertanding, jaga sportivitas, dan tetap percaya diri dalam bermain. Mengikuti perlombaan semacam ini akan menguji mental kalian, dan nantinya akan menjadi bekal untuk terus berkembang di masa yang akan datang," katanya.

Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta menyampaikan apresiasi kepada Korwil PJOK dan Kormi Kabupaten Bantul serta seluruh pihak yang telah mendukung terselenggara festival ini.

"Permainan tradisional saat ini semakin jarang ditemui, sehingga festival ini menjadi sangat penting sebagai ajang untuk melestarikannya," katanya.

Pihaknya berharap, kegiatan dalam upaya pelestarian budaya daerah ini akan menjadi agenda rutin tahunan PJOK Korwil Bantul.

"Bagi para peserta, agar rajin dalam belajar dan beribadah untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. Ke depan, persaingan akan semakin ketat, dan diperlukan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia," katanya.


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025