Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan rapat koordinasi bersama para satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di daerah itu guna melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah tersebut.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat, mengatakan, program MBG adalah investasi negara untuk masa depan generasi penerus yang lebih baik, program MBG tidak sekadar memberi makan, tetapi bertujuan membentuk generasi emas Indonesia yang sehat cerdas dan siap bersaing.
"Melalui evaluasi ini saya berharap akan menjadi momentum bagi kita untuk menjaga standar kualitas pelaksanaan MBG. Terdapat dua hal mendasar yang tidak boleh kita kompromikan dalam penelitian makanan bagi anak anak kita," katanya.
Dia mengatakan, yang pertama adalah aspek higienitas dan keamanan pangan, kemudian aspek kandungan gizi dalam setiap sajian makanan.
"Saya tegaskan sekali lagi, bahwa setiap dapur SPPG wajib menerapkan standar kebersihan dan sanitasi yang tepat, sehingga makanan yang disajikan harus sehat aman dan higienis," katanya.
Baca juga: Kemenkeu: Program MBG menyerap anggaran Rp41,3 triliun per 18 November 2025
Dia mengatakan, pastikan sumber air bersih di lingkungan dapur MBG juga terjamin dengan melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi dapur dan peralatan masak, tenaga pengolah makanan harus menerapkan praktek penanganan makanan yang baik.
"Kita harus melindungi anak anak kita dari segala resiko keracunan atau penyakit akibat makanan yang tidak higienis," katanya.
Dia mengatakan, aspek berikutnya yang harus menjadi perhatian adalah kandungan gizi, makanan harus bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak usia sekolah.
Baca juga: BGN paparkan alasan tidak memberi uang tunai ke orang tua untuk MBG
"Libatkan ahli gizi secara aktif dalam perencanaan menu untuk memastikan asupan protein vitamin dan mineral terpenuhi, karena kita ingin program MBG berdampak nyata pada penurunan angka kekurangan gizi dan peningkatan konsentrasi belajar siswa," katanya.
Bupati Halim juga mengatakan, program MBG ini harus dijadikan sebagai sarana penggerak roda ekonomi, sehingga program MBG inj haruslah memiliki dampak berganda multiflier efek yang sangat besar.
"Saya instruksikan dapur SPPG untuk menjalin kerja sama yang erat dan berkelanjutan dengan para supplier pelaku UMKM dan petani lokal Bantul dalam pemenuhan bahan makanan, dengan membeli dari UMKM dan petani Bantul," katanya.
Baca juga: BGN: Satu yayasan MBG maksimal kelola 10 dapur di provinsi yang sama
Baca juga: BGN meluncurkan Sahabat SAGI 127 melayani aduan tentang MBG 24 jam