Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti memaparkan sejumlah upaya Pemerintah dalam mendukung wajib belajar satu tahun prasekolah, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Ia mengatakan Kemendikdasmen menargetkan program Wajib Belajar (Wajar) 1 Tahun Prasekolah dapat berjalan dengan dua fokus utama, yaitu pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap desa dan peningkatan kualitas guru PAUD.
“Kami berkomitmen dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul, kita memang harus memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini dan itu kami lakukan tidak hanya untuk menambah jumlah TK, tapi juga meningkatkan kualitas guruu Taman Kanak-Kanak,” kata Mendikdasmen Mu’ti di Jakarta, Selasa.
Mu'ti menjelaskan program "Satu Desa Satu PAUD" adalah gerakan nasional untuk memastikan setiap desa di Indonesia memiliki minimal satu Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas.
Program ini, kata dia, sebagai upaya pemerataan akses pendidikan dini, pencegahan stunting, pengembangan karakter anak, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia emas, dengan dukungan peran aktif pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa, menggunakan dana desa untuk sarana prasarana, pelatihan guru, dan operasional.
“Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengenyam pendidikan di PAUD/TK, memiliki rasa percaya diri dan kesiapan diri yang lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan dasar,” katanya.
Tahun ini secara nasional, Pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi satuan pendidikan, baik untuk renovasi maupun pendirian sekolah baru, sebesar Rp16,9 triliun untuk 16.175 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
“Tahun ini, kami akan melakukan revitalisasi untuk sekitar 71 ribu satuan pendidikan. Data ini akan diverifikasi dan divalidasi untuk dianggarkan di tahun 2026, tapi prioritas kami adalah sekolah-sekolah yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat,” kata Mu'ti.
Adapun tiga strategi utama implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah, yakni perluasan akses melalui pembangunan Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, PAUD–SD Satu Atap, dan penegerian PAUD, peningkatan mutu melalui akreditasi, penguatan kualitas pembelajaran, dan pemenuhan PAUD Holistik Integratif; serta peningkatan tata kelola melalui regulasi, kelembagaan, dan dukungan anggaran.
Ia menambahkan dukungan tidak hanya diberikan dalam bentuk sarana prasarana, tetapi juga bantuan langsung kepada peserta didik berupa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang TK.
“Mulai tahun 2026, anak-anak TK juga akan menerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp450 ribu. Program ini menjangkau sekitar 888 ribu peserta didik TK di seluruh Indonesia,” kata Mendikdasmen Mu’ti.
Pihaknya juga telah memberikan beasiswa D4/S1 kepada lebih dari 12 ribu guru. Rencananya tahun 2026, jumlah ini akan meningkat sekitar 150 ribu.
“Prioritas adalah guru yang mengajar pada jenjang TK/SD. Oleh karena itu, jika ada guru yang belum mendaftar, silakan didorong untuk mendaftar (beasiswa),” kata Mu`ti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendikdasmen paparkan upaya pemerintah dukung PAUD wajib prasekolah