UNICEF: Anak perempuan wajib dapat imunisasi HPV cegah kanker rahim

id Cegah kanker rahim, imunisasi HPV, Papua,Pemkab Biak Numfor

UNICEF: Anak perempuan wajib dapat imunisasi HPV cegah kanker rahim

Tenaga ahli Program Imunisasi UNICEF dr Husny Muttaqin menjelaskan pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi mencegah berbagai penyakit. ANTARA/Muhsidin

Biak Numfor (ANTARA) - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengingatkan orang tua memberikan imunisasi vaksin
Human Papillomavirus (HPV) untuk anak perempuan guna mencegah kasus penyakit kanker mulut rahim.

"Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi diri dari virus HPV, penyebab utama kanker serviks dan jenis kanker lainnya bagi perempuan," ujar Tenaga Ahli Program Imunisasi UNICEF Perwakilan Papua dr Husny Muttaqin di Biak Numfor, Sabtu.

Diakuinya, HPV menjadi ancaman serius bagi perempuan karena dalam satu hari saja kasusnya bisa 57 hingga 59 kasus yang meninggal dunia.

Baca juga: Awas! Perempuan berhubungan seksual sebelum 20 tahun berisiko kanker

Untuk kasus baru kanker mulut rahim, lanjut Husny, sesuai dengan data pada 2020 terjadi sebanyak 87 kasus per hari.

Husny mengakui vaksin ini paling efektif diberikan sejak dini, idealnya pada anak perempuan yang berusia 9–14 tahun.

Tujuan pemberian vaksin ini, menurut Husny, untuk perlindungan optimal sebelum terpapar virus kanker rahim.

Husny menambahkan Imunisasi HPV tersedia gratis di beberapa fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan dapat diberikan di sekolah selama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Husny mengatakan pihak UNICEF memberikan apresiasi atas perhatian Bupati Biak Numfor Markus Octovianus Mansnembra karena telah menerbitkan Peraturan Bupati No 33 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

"Dengan adanya Perbup ini maka penanganan dan pemberdayaan imunisasi dasar lengkap kepada anak menjadi tanggung jawab semua pihak tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan serta pemangku kepentingan lainnya," katanya.

Baca juga: Kepala BKKBN: Kanker rahim tak bergejala ancaman serius bagi perempuan

Baca juga: Ahli Kandungan sebut terapi hormon pada menopause berisiko kanker rahim

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.