Pasar tradisional Sleman ditata agar tidak kumuh

id pasar sleman ditata agar tak kumuh

Pasar tradisional Sleman ditata agar tidak kumuh

Pasar Godean, Sleman (Foto hadiyanta.files.wordpress.com)

Sleman (ANTARA Jogja) - Dinas Pasar Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, aka menata sejumlah pasar untuk mengurangi kesan kumuh, semrawut, dan kotor.

"Penataan kawasan pasar tradisional ini memang menjadi agenda utama kami, sasaran dari penataan ini meliputi para pedagang yang berjualan di luar pasar, kawasan parkir serta ketertiban lingkungan pasar," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pasar Dinas Pasar Kabupaten Sleman Haris Martapa, Jumat.

Menurut dia, saat ini pasar yang sudah dilakukan penataan adalah Pasar Godean dengan mengosongkan pedagang yang menempati area parkir dan di tepi jalan untuk dimasukkan ke dalam pasar.

"Para pedagang kami imbau untuk tetap berjualan di tempat yang telah disediakan dengan tertib, karena jika mereka tetap berjualan di luar pasar ini akan menimbulkan kecemburuan pedagang yang tertib berjualan di dalam. Selain itu juga untuk mengurangi kesan semerawut dan kumuh," ucapnya.

Ia mengatakan, fungsi jalan dan area parkir diharapkan dapat difungsikan sebagai sarana bagi para penguna jalan disekitar lokasi pasar.

"Ke depan penataan dan pengawasan akan terus dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan," tuturnya.

Haris mengatakan, pihaknya juga telah melakukan penataan yang sama di beberapa pasar lainnya, antara lain pasar Kebon Agung, Gentan dan Pasar Sambilegi.

"Penataan ini untuk mewujudkan situasi dan kondisi pasar di Sleman aman dan nyaman bagi pedagang maupun para pembeli di lingkungan pasar," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pemantauan terhadap pasar tradisional yang telah dilakukan penataan agar para pedagang tidak kembali berjualan di luar setelah penataan.

"Pemantauan akan kami lakukan rutin agar para pedagang tidak kembali lagi berjualan di luar pasar," katanya.

(U.V001)


Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.