"Summit Attack" Everest dijadwalkan 19 Mei

id summit attack everest dijadwalkan 19 mei

"Summit Attack" Everest dijadwalkan 19 Mei

Tahapan untuk mencapai puncak Everest (8.848 mdpl) (Foto dangstars.blogspot.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Pendakian ke puncak Everest (8.848 mdpl) atau biasa disebut "Summit Attack" oleh Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summmits) terutama yang melalui jalur utara (Nepal), dijadwalkan dilakukan pada 19 Mei.

Manajer pendakian jalur utara, Galih Donikara melalui surat elektronik, Senin, mengatakan tahapan awal termasuk proses aklimatisasi untuk mencapai puncak yang juga dikenal dengan sebutan Puncak Sagarmatha ini sudah dilakukan sesuai dengan jadwal.

"Tinggal ada empat tahapan yang harus dijalani oleh pendaki hingga 'Summit Attack'. Semuanya telah terjadwal," katanya.

Pendakian melalui jalur utara yaitu melalui Tibet dilakukan oleh dua orang pendaki Wanadri yaitu Nurhuda dan Iwan Irawan. Sedangkan dua orang pendaki lainnya yaitu Ardeshir Yaftebbi dan Fadjri al Luthfi melakukan pendakian melalui jalur selatan yakni Nepal.

Khusus jalur utara, kata dia, tahapan akhir atau jadwal pergerakan yang telah diprogramkan adalah 16 Mei tim bergerak menuju ketinggian 7.000 mdpl, 17 Mei menuju Camp 2 di ketinggian 7.800 mdpl, 18 Mei bergerak menuju Camp 3 di ketinggian 8.300 mdpl dan 19 Mei dijadwalkan "Summit Attack" ke Everest.

"Jika tidak ada halangan, Tim Utara dan Tim Selatan bisa berjumpa di puncak, karena SMS dari Tim Selatan mempunyai rencana yang sama," kata pendaki senior dari Wanadri tersebut.

Dengan semakin dekatnya "Summit Attack" ke puncak tertinggi di dunia ini, baik pendaki maupun tim pendukung terus berusaha memaksimalkan persiapan, termasuk meminta dukungan doa dari semua pihak termasuk dari seluruh warga negara Indonesia.

"Wanadri mohon doa agar semua rencana pemuncakan Everest berjalan lancar, dan berada dalam lindungan-Nya, disehatkan, diberi keberhasilan sampai puncak, dan diselamatkan kembali sampai Tanah Air," kata Galih Donikara yang saat ini berada di North Everest Basecamp.

Jika semua pendaki sukses mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut, dan mampu menancapkan Bendera Merah Putih, maka layak disebut "Seven Summiters" (sebutan bagi pendaki yang sukses mencapai tujuh puncak dunia). Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung di seluruh dunia.

Sebelumnya, pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi dienam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.

Kemudian melakukan pendakian puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina. Pada pendakian ini satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai puncak. Setelah itu pendakian dilanjutkan ke puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.

(B016)


Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.