Sleman, (Antara Jogja) - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dipimpin Sri Adiningsih melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta guna bertemu dan menyerap langsung aspirasi dari petani dan peternak di wilayah setempat, Rabu.
Turut mendampingi Sri Adiningsih di antaranya Jan Darmadi, IGK Manila, Hermanu Tri Widodo, Dede Mulyadi dan Nanda Nugrahanti.
Sri Adiningsih mengatakan bahwa kunjungannya di Kabupaten Sleman dalam rangka penyerapan aspirasi dan melihat langsung apa yang dilakukan dan harapan petani dan peternak di Sleman khususnya di Desa Pendowoharjo.
"Pangan merupakan sektor utama bagi pemerintah, maka pemerintaah harus mendorong para petani agar lebih maju lagi untuk menuju swasembada pangan. Kalau pemerintah/masyarakat sudah swasembada pangan tentunya tidak perlu lagi import beras," katanya.
Menurut dia, untuk mewujutkan swasembada pangan tentu tidak hanya melibatkan satu departemen saja, akan tetapi multi departemen yang harus terlibat, seperti Kementerian Pertanian, Pengairan, bahkan kalangan akademisi seperti IPB, ITB, dan lainnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo saat menerima kunjungan Watimpres tersebut mengatakan, pada 2015 sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbanyak yang mencapai 23,01 persen dari jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1.063.984 jiwa.
"Sektor pertanian juga menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Sleman yaitu sebesar 13,15 persen pada 2015," katanya.
Menurut dia, untuk hasil pertanian padi, pada 2015 mengalami surplus hasil produksi. Dimana tercatat pada 2014 hasil produksi sebesar 314.298 ton gabah kering giling dengan luas panen 52.232 hektare dan produktivitas 60,17 kuintal per hektare, meningkat pada 2015 menjadi 328.683 ton gabah kering giling dengan luas panen 50.356 hektare dan produktivitas 66,91 kuintal per hektare.
"Walaupun luas panen pada 2015 menurun dari 2014 namun produksi padi yang dihasilkan justru mengalami peningkatan karena produktivitas yang meningkat," katanya.
Ia mengatakan, untuk sasaran luas panen padi pada 2016 tercatat pada Oktober 2015 hingga Maret 2016 sebesar 26.181 hektare dan pada April hingga September 2016 sebesar 24.65 hektare, sehingga sasaran luas tanam total pada Oktober 2015 hingga September 2016 sebesar 50.831 hektare.
"Kami optimistis produksi padi pada 2016 dapat kembali mengalami surplus," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, untuk bidang perikanan di Kabupaten Sleman juga menjadi usaha pokok masyarakat. Saat ini sub sektor perikanan banyak diminati masyarakat sebagai mata pencaharian alternatif yang menjanjikan.
"Dibuktikan dengan semakin meningkatnya luasan lahan budi daya perikanan, pada 2010 luas kolam 629,13 hektare kemudian meningkat sebesar 39,06 persen menjadi 874,85 hektare pada 2014. Produksi ikan juga menunjukkan prospek yang bagus, pada 2014 produksi ikan mencapai 31.120,5 ton meningkat menjadi 36.627 di 2015," katanya.
Ia mengatakan, produksi ikan per tahun secara total di Kabupaten Sleman juga mengalami kenaikan yang tinggi. Ikan konsumsi pada 2010 produksinya sebesar 14.574,68 ton dan pada 2014 meningkat pesat menjadi 31.120,50 ton atau 113,49 persen.
"Sedangkan untuk benih ikan terjadi peningkatan sebesar 26,98 persen yang ditunjukkan dengan pencapaian pada 2010 sebanyak 785.857.500 ekor dan pada 2014 menjadi 997.881.400 ekor," katanya. ***3***
(V001)
Berita Lainnya
DKPP Bantul distribusikan bantuan 250 pompa berbahan bakar gas bagi petani
Kamis, 21 November 2024 15:59 Wib
Harda-Danang siap remajakan pohon Salak Pondoh di Turi, dukung perekonomian petani Sleman
Kamis, 14 November 2024 19:19 Wib
Upaya Polres Kulon Progo mendorong anggotanya bantu ketahanan pangan
Selasa, 12 November 2024 9:51 Wib
Petani berkesempatan mendaftar jadi penerima pupuk subsidi 2025
Jumat, 8 November 2024 23:34 Wib
DP3 Sleman melakukan penumbuhan petani milenial akselarasi pertanian
Rabu, 6 November 2024 22:43 Wib
Meraup "cuan" dari pertanian berkelanjutan di Sleman
Selasa, 5 November 2024 17:08 Wib
DP3 Sleman dorong petani tanam talas perkuat ketahanan pangan
Selasa, 29 Oktober 2024 12:27 Wib
1.000 paket sayur dari petani terjual pada kegiatan "Gemati"
Rabu, 23 Oktober 2024 16:26 Wib