Petani manfaatkan media sosial jual jambu kristal

id Gunung kidul

Petani manfaatkan media sosial jual jambu kristal

logo Pemkab Gunung Kidul (foto istimewa)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Petani jambu kristal di Dusun Simo Dua, Desa Genjahan, Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan jejaring media sosial untuk promosi dan menjual buah tersebut kepada konsumen.

Salah seorang petani jambu kristal di daerah itu, Sugiyono, di Gunung Kidul, Kamis, mengaku menanam buah jambu kristal sekitar satu tahun yang lalu.

Bersama petani setempat lainnya, ia menananm ratusan batang pohon jambu kristal.

"Kami baru menanam sekitar setahun terakhir dan sudah mulai berbuah," kata Sugiyono.

Sebenarnya, kata dia, pada awalnya ia sempat kesulitan memasarkan hasil kebunnya karena untuk wilayah Gunung Kidul belum begitu disukai masyarakat.

Ia pun berinisiatif memasarakan melalui media sosial, Facebook.

"Di sini belum banyak yang mengetahui tentang jambu kristal, saya lalu mempromosikan melalui Facebook," katanya.

Sugiyono mengaku melalui akun Facebook, akhirnya pembeli mulai mendatangi kebunnya yang memiliki luas hampir 1.000 meter persegi itu.

Dia menjual jambu kristal per kilogram Rp25 ribu. Pengunjung diberikan kebebasan untuk memetik sendiri jambu yang ada di kebunnya.

"Di sini pengunjung bebas untuk memetik buah atau membeli jambu yang sudah kami petik," katanya.

Ia berharap dukungan dari pemerintah agar kebun jambu miliknya dapat dikemas menjadi agrowisata petik buah jambu kristal sehingga turut meramaikan dunia pariwisata Gunung Kidul yang saat ini sedang berkembang.

"Semoga ada dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan kebun menjadi agrowisata," katanya.

Salah seorang pembeli asal Wonosari, Yusuf Aditya, mengaku datang ke Ponjong untuk membeli jambu kristal. Berdasarkan informasi melalui akun media sosial, ia bisa langsung memetik buah itu dari pohonnya.

"Di sini buahnya masih segar, apalagi kita bisa memetik langsung," katanya.***3***

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024