Smart Parent Institute adakan workshop pendidikan anak

Bantul, (Antaranews Jogja) - Komunitas masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tergabung dalam Smart Parent Institute akan mengadakan workshop bertajuk "Fundamental Pendidikan Anak Berbasis Aqidah Islam" di sebuah hotel Yogyakarta pada 10 Februari 2018.

"One Day Workshop Smart Parent Istitute ini diadakan sebagai wadah berbagi ilmu dalam membina keluarga sesuai dengan Al Quran dan Hadits," kata Ketua Panitia workshop Difa dalam jumpa pers di Kabupaten Bantul, DIY, Kamis.

Menurut dia, workshop "Fundamental Pendidikan Anak Berbasis Aqidah Islam" digelar karena atas dasar keprihatinan pada maraknya kasus kenakalan remaja, seperti aksi klithih atau kejahatan di jalanan yang terjadi di wilayah Yogyakarta.

Bahkan, kata dia, berdasarkan data dari Kepolisian Daerah (Polda) DIY hingga awal 2017, aksi klithih dan tawuran remaja tercatat sebanyak 43 kasus, yang dari sekian itu tujuh kasus diantaranya masuk ranah pengadilan.

Sementara itu, menurut dia, penanganan kasus kenakalan remaja seperti aksi klithih dan sebagainya tidak sepenuhnya bisa efektif dilakukan dengan cara diversi.

"Cara diversi baru bisa dilakukan jika dalam sebuah keluarga telah memiliki ketahanan yang kuat, adapun ketahanan yang kuat didapat dari penerapan iman taqwa dan menempatkan agama sebagai landasan utama dalam kehidupan keluarga," katanya.

Selain maraknya aksi klithih, kata dia, workshop juga diadakan karena kasus penyalahgunaan narkoba, bahkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan antara 50 sampai 60 persen remaja menjadi pengguna narkoba.

Ia mengatakan, workshop itu akan menghadirkan narasumber yang telah memiliki berbagai pengalaman mendampingi orang tua dalam membangun rumah tangga dan mendidik anak.

Menurut dia, workshop itu akan membahas mengenai bagaimana mengungkap rahasia melejitkan potensi anak untuk dapat menjadi pemimpin masa depan dunia.

"Selain itu dalam seminar akan mengulas juga bagaimana membentuk keluarga sakinah mawadah dan warohmah sesuai Al !uran dan hadits," katanya.***4***



(KR-HRI)