PMI Sleman upayakan darah gratis

id Pmi

PMI Sleman upayakan darah gratis

Stok darah PMI (Foto Antara)

Sleman (Antaranews  Jogja) - Palang Merah Indonesia Kabupaten Sleman. Daerah Istimewa Yogyakarta mengupayakan dapat memenuhi kebutuhan darah untuk masyarakat setempat secara gratis.

"Keprihatinan PMI Sleman terhadap pemenuhan kebutuhan darah pasien, sejak lama ada pemeo di masyarakat bahwa kebutuhan darah pasien harus beli, sedangkan masyarakat yang donor darah gratis," kata Ketua PMI Sleman Sunartono, Rabu.

Menurut dia, sebenarnya PMI tidak menjual darah, biaya yang dibebankan kepada masyarakat adalah untuk biaya pengolahan darah sesuai yang dibutuhkan pasien.

"Atas dasar itu PMI Sleman punya keinginan bisa tdak darah yang dibutuhkan pasien betul-betul gratis tanpa biaya khusunya untuk penduduk Sleman," katanya.

Ia mengatakan jika biaya mengolah darah bisa dibiayai pemerintah daerah, maka kebutuhan darah pasien bisa diberikan secara gratis.

"Di Badung, Bali sudah menjalankan itu, semua biaya kesehatan ditanggung pemerintah tidak hanya yang misikin, tetapi semua penduduk Badung mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis yang dibiayai pemerintah daerah setempat," katanya.

Sunartono mengatakan PMI Sleman juga berharap Pemkab Sleman dapat mengalokasikan anggaran untuk pengolahan darah bagi pasien di rumah sakit yang ada di Sleman.

"PMI Sleman saat ini telah mampu memenuhi sekitar 75 persen kebutuhan darah untuk pasien di rumah sakit yang ada di Sleman. Rata-rata dalam satu bulan permintaan darah di PMI Sleman mencapai 800 hingga 1.000 kantong," katanya.

Ia mengatakan, dari jumlah kebutuhan tersebut rata-rata untuk biaya pengolahan darah mencapai Rp5,7 miliar per tahun atau Rp350 ribu per kantongya.

"Jika biaya ini bisa dipenuhi oleh pemerintah daerah maka kebutuhan darah untuk pasien, terutama yang penduduk Sleman dapat diberikan secara gratis, dan tidak perlu membedakan yang penduduk miskin atau kaya," katanya.

PMI Sleman, kata dia, beberapa waktu lalu telah mengajukan proposal untuk anggaran biaya pengolahan darah ini ke Pemkab Sleman.

"Kami masih menunggu respon dari Pemkab Sleman maupun DPRD Sleman. Saat ini 15 persen penduduk Sleman belum terjangkau BPJS Kesehatan, selain itu kalau bisa di-cover pemerintah daerah maka BPJS Kesehatan bisa untuk pembiayaan obat yang lain, sedangkan darah tetap gratis," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024