BBWSSO mengecilkan debit air Waduk Sermo

id menanam padi

BBWSSO mengecilkan debit air Waduk Sermo

Petani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogykarta, sedang menanam padi. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak mengecilkan debit air suplai dari Waduk Sermo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mengamankan stok air pada musim kemarau dan masa tanam II.

Petugas pintu air Waduk Sermo Novika di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pada 17 April 2018 petugas membuka debit air dari standar dua meter kubik per detik menjadi 2,5 meter kubik per detik mengaliri sawah di sekitar Pengasih Barat dan Pengasih Timur.

"Namun, kami tidak bisa mengalirkan air dengan debit 2,5 meter kubik per detik karena mengancam ketersediaan stok di Waduk Sermo," kata Novika.

Menurut dia, suplai air dengan debit 2,5 meter kubik per detik bakal membuat stok air Waduk Sermo dalam kondisi yang membahayakan. Di sisi lain dengan dibukanya dua meter kubik bakal menghemat air penggunaan air waduk hingga belasan hari.

Berdasarkan penghitungan suplai air dengan debit 2,5 meter kubik per detik mampu untuk 64 hari. Namun setelah dihitung kembali pada 2 Mei kemarin, ternyata tidak sampai 64 hari.

"Untuk itu, kami kembali ke suplai air dengan debit 2 meter kubik per detik agar aman untuk 57 hari kedepan," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi Pengairan Kulon Progo Basito mengatakan seluruh gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) telah membuat jadwal buka tutup air di saluran irigasi masing-masing.

"Dengan mekanisme penjadwalan tersebut diharapkan persediaan air di Waduk Sermo dapat digunakan hingga musim kemarau selesai," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan hasil rapat Komisi Pengairan pada Rabu (2/5). Dinas Pertanian dan Pangan memberikan opsi peminjaman mesin sedot air. Menurutnya hal itu dapat dilakukan peminjaman sesuai melalui gapoktan masing-masing daerah.

"Kami berharap masalah air dapat segera diatasi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan pihaknya telah mengerahkan ratusan pompa air yang dipinjam oleh gapoktan untuk mengairi lahan pertanian mereka.

"Semua mesin pompa air sudah dipinjamkan ke gapoktan. Kami berharap masalah air dapat diatasi," katanya.