Jakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Crescentrating Mastercard meluncurkan program Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) dengan pemukulan gendang bersama di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa sore.
Pemukulan gendang dilakutan Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Kadis Pariwisata Sumbar dan NTB.
Staf Ahli Menteri untuk multiculturalism, Esthy Reko Astuty kepada Antara, Selasa mengatakan peluncuran program IMTI bertujuan untuk menentukan peringkat destinasi di Indonesia yang paling ramai terhadap wisatawan muslim dengan berbagai kriteria yang sudah ditetapkan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi peluncuran IMTI dalam rangka meningkatkan destinasi pariwisata di Indonesia agar lebih ramah atau "moslem friendly" terhadap wisatawan dunia.
"Program IMTI sekaligus sebagai pemicu kita bertekad memenangkan sebagai destinasi halal terbaik dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2019," ujar Menpar Arief Yahya.
Dikatakannya Indonesia saat ini berada di peringkat dua sebagai destinasi halal dunia versi GMTI 2018 atau naik satu tingkat dari tahun lalu di posisi ketiga.
"Posisi Indonesia di peringkat dua tahun ini bersama dengan Uni Emirat Arab, sedangkan peringkat pertama ditempati Malaysia. Kita akan mengalahkan Malaysia pada GMTI 2019, Indonesia akan ada di posisi pertama," ujarnya.
Program IMTI merupakan upaya meningkatkan komiten antara Pemerintah Pusat (Kemenpar) dengan Pemerintah Daerah atau dinas pariwisata daerah maupun stakeholder terkait untuk mengembangkan pariwisata halal di berbagai destinasi di Indonesia.
Hal ini bertujuan agar dapat memudahkan wisatawan muslim baik mancanegara maupun nusantara untuk mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan antara lain rumah makan bersertifikat halal, sarana ibadah mesjid atau mushola yang bersih dan toilet yang berstandar halal.
Dalam laporan GMTI tahun 2000 terdapat 25 juta wisatawan muslim di seluruh dunia meningkat menjadi 131 juta wisatawan muslim 2018 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 220 juta pada tahun 2020. Tahun ini top 9 GMTI 2018 adalah Malaysia, Indonesia dan UAE, Turki, Arab Saudi, Singapura, Qatar,Bahrain, Oman dan Maroko.
Berita Lainnya
Ketum PBNU pastikan tekad NU mengabdi bangsa tak akan pernah luntur
Rabu, 31 Januari 2024 14:10 Wib
Gus Yahya sebut UNU Yogyakarta dimulai dari visi pribadi Presiden Jokowi
Rabu, 31 Januari 2024 12:19 Wib
Gus Yahya minta pengurus NU pacu kinerja untuk kemenangan Indonesia
Senin, 29 Januari 2024 12:27 Wib
Gus Yahya tegaskan PBNU tak terlibat dukung capres di Pemilu 2024
Senin, 29 Januari 2024 11:59 Wib
Gus Yahya menegaskan sekadar pelaksana keputusan Syuriah PBNU
Minggu, 28 Januari 2024 22:20 Wib
Ketum PBNU: Tak pernah jadi pengurus NU yang ragukan Khofifah
Senin, 15 Januari 2024 19:16 Wib
Mawardi Yahya Ketua TKD Sumsel untuk Prabowo-Gibran
Sabtu, 18 November 2023 6:59 Wib
Sambangi parpol "bocil", Prabowo rendah hati
Jumat, 11 Agustus 2023 5:20 Wib