Harga sembako di Sleman stabil

id sembako

Harga sembako di Sleman  stabil

Penjual sembako (FotoAntara/Hery Sidik)

Sleman (Antaranews Jogja) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Muslimatun, menyatakan menjelang H-8 Lebaran harga sembako di pasar tradisional di wilayah setempat masih stabil dan relatif tidak ada kenaikan yang signifikan.

"Saat ini harga sembako masih relatif stabil dan tidak ada lonjakan harga," kata Sri Muslimatun dalam pantauan harga sembako dan makanan mengandung bahan berbahaya bersama??Badan Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman di Pasar Gentan, Ngaglik, Sleman, Kamis.

Menurut dia, hanya ada beberapa bahan sembako yang mengalami peningkatan seperti?beras naik sebesar 0,68 persen cabai merah keriting naik 4,51 persen, daging ayam kampung naik 1,72 persen.

"Kenaikan tersebut masih dalam batas wajar dan terkendali dikarenakan tingkat kenaikan belum mencapai 10 persen," katanya.

Ia mengatakan beberapa bahan sembako yang stabil dan ada yang mengalami penurunan seperti telur turun kisaran harga menjadi Rp20.000.

"Gula, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi tidak naik," katanya.

Ia berharap dengan kegiatan pemantauan tersebut harga bahan sembako terkendali dan jika ditemukan menggunakan bahan berbahaya bisa terpantau.

"Hal ini menjamin agar bahan makanan yang dikonsumsi aman," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tri Endah Yitnani mengatakan menjelang Lebaran stok sembako maupun elpiji aman.

 "Kenaikan dikarena permintaan yang tinggi, namun pihaknya dapat menjamin jika stok tercukupi hingga menjelang Lebaran," katanya.?

Ia mengatakan jika harga sudah melewati 10 persen pihaknya akan melakukan tindakan ke sumber-sumber bahan sembako.

Kepala Badan Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) DIY Sandra Linthin mengatakan masih ditemukannya produk makanan berbahaya seperti formalin dan Rhodamin B di pasar tradisional.

"Ikan teri nasi dari Pasar Bringharjo mengandung formalin, cucur, dan kerupuk sermier ketela merah mengandung rodamin diperoleh dari Kulon Progo," kata Sandra.

Sandra mengatakan makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut bukan berasal dari Pasar Gentan dan pedagang mendapatkan produk tersebut dari sales.

"Pedagang Pasar Gentan hanya menjual, semua bahan berbahaya yang didapati berasal dari luar pasar," katanya.

Dari temuan tersebut selanjutkan BBPOM dan petugas pasar akan terus memantau sales-sales yang membawa ikan teri?hingga mengetahui produsen awalnya.

Selanjutnya?produk yang ditemukan terindikasi bahan berbahaya akan ditarik dan pedagang akan diberikan peringatan dan penyuluhan tentang produk yang mengandung bahan berbahaya.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024