Kunjungan wisatawan Bantul selama Lebaran lampaui target

id pantai bantul

Kunjungan wisatawan Bantul selama Lebaran lampaui target

Pantai Depok di Kabupaten Bantul, DIY (Foto jogja.antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata daerah ini selama libur Idul Fitri 1439 Hijriah melampaui target yang ditetapkan awal.

"Kalau targetnya itu sebanyak 300 ribu orang, namun perolehan sampai kemarin (24/6) sore sudah sebanyak 366.644 pengunjung, artinya melampaui di atas 60 ribuan pengunjung," kata pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Senin.

Menurut dia, jumlah kunjungan itu yang terdata selama sembilan hari sejak Jumat (15/6) sampai Minggu (24/6) di semua objek wisata Bantul yang diberlakukan tiket retribusi baik sepanjang pantai selatan atau wisata alam.

Pihaknya belum menghitung pendapatan dari penarikan retribusi wisata selama libur Lebaran 2018, namun diprediksi mencapau sekitar Rp3 miliar, sebab di semua objek pantai selatan retribusi yang diberlakukan sebesar Rp10 ribu per orang.

"Artinya bahwa kalau dikatakan Bantul sepi nyatanya tidak demikian, karena liburan kemarin ramai, dan kalau dilihat di Parangtritis kemarin tidak terlalu macet, karena Pantai Samas atau sisi barat mengalami peningkatan tajam," katanya.

Kwintarto mengatakan, bahkan pada libur Lebaran 2018 untuk wilayah pantai sisi barat yang dihimpun dari beberapa tempat pemungutan retribusi (TPR) pantai di atas 101 ribu pengunjung, meningkat dibanding libur Lebaran 2017.

"Kalau sebelumnya hanya sekitar 55 ribu sampai 60 ribu orang, dan itu artinya daya tarik minat kita berhasil bahwa menggeser kawasan kita tidak hanya bertumpu di Parangtritis, tetapi di kawasan barat juga menarik," katanya.

Ia juga mengatakan, sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) tentang bagaimana perhitungkan pantai-pantai yang sekarang ini sepi pengunjung agar diberikan daya tarik apakah itu atraksi atau fasilitas serta sarana prasarana.

"Dan Insya Allah ini akan dilakukan secara bertahap, dan tidak mungkin kita lakukan secara menyeluruh, karena keterbatasan anggaran, kemampuan dalam menangkap peluang itu. Dan tentunya kita akan melakukan secara kebersamaan," katanya.