Jakarta (Antaranews Jogja) - Muhammadiyah dan Dewan Masjid Indonesia membahas persoalan keumatan, termasuk isu masjid, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah dan DMI satu tujuan untuk menjadikan masjid selain tempat ibadah menjadi pusat institusi ekonomi, pendidikan dan pemberdayaan umat.
Dia menambahkan dengan merevitalisasi masjid sebagai pusat kegiatan umat yang mensejahterakan maka masjid bisa turut menekan kesenjangan sosial.
Dengan sendirinya, menurutnya dengan masjid yang dapat menekan kesenjangan maka problem masyarakat umum dan bangsa akan ikut teratasi.
Jika seperti itu, lanjut dia masjid juga dapat menekan embrio terorisme dan radikalisme.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin mengatakan pihaknya terus berupaya mengoptimalkan masjid selain untuk beribadah agar bisa memberdayakan masyarakat.
Dalam upaya itu, sebut dia perlu kontribusi dari berbagai pihak termasuk lewat kemitraan dengan Muhammadiyah.
"Kami mengurusi masjid di Indonesia yang jumlahnya 800 ribu tentu perlu kontribusi Muhammadiyah. Muhammdiyah adalah salah satu yang menciptakan SDM untuk mengisi dan memakmurkan masjid itu sendiri," jelas dia.
Berita Lainnya
Haedar Nashir: Penerimaan putusan PHPU Pilpres cerminkan kenegarawanan
Selasa, 23 April 2024 21:44 Wib
Muhammadiyah "launching" buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Selasa, 5 Maret 2024 6:30 Wib
Haedar Nashir minta tak perlu diributkan perbedaan mulai puasa
Minggu, 21 Januari 2024 6:35 Wib
Haedar Nashir: Pengumuman awal Ramadhan jangan jadi polemik
Sabtu, 20 Januari 2024 20:17 Wib
Ketum PP Muhammadiyah berharap debat capres mencerdaskan bangsa
Minggu, 7 Januari 2024 11:53 Wib
Ganjar-Mahfud tak tebar janji kampanye, pinta Haedar
Kamis, 23 November 2023 12:50 Wib
Haedar sebut capres-cawapres harus punya komitmen penyelamatan lingkungan
Jumat, 17 November 2023 17:50 Wib
Kontestasi politik di Indonesia harus kedepankan nilai luhur
Sabtu, 4 November 2023 15:29 Wib