Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, waktu tanam padi di sebagian wilayah ini yang seharusnya dimulai awal Oktober mengalami kemunduran karena pengaruh musim hujan yang belum turun.
"Tanam padi (waktunya) agak bergeser, karena terutama untuk daerah-daerah yang banyak membutuhkan air seperti wilayah Gunung Kidul itu kan, tanahnya tanah kering," kata Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko usai menghadiri Gebyar Siwab dan Panen Pedet di Kabupaten Bantul, Rabu.
Menurut dia, seharusnya pada awal Oktober ini para petani di wilayah DIY mulai menanam padi, itu jika sudah memasuki musim hujan, tetapi karena belum turun hujan atau justru cenderung kemarau, maka tanam padi belum bisa dilakukan.
"Untuk benih sebetulnya sudah, tetapi untuk pertumbuhannya tidak bisa, sehingga masih harus menunggu hujan. Apalagi di wilayah Gunung Kidul itu kan tanam padi dalam bentuk gogo, tebar benih kalau ada air baru tumbuh," katanya.
Akan tetapi, kata dia, sebagian petani di wilayah DIY terutama yang mempunyai irigasi cukup sudah mulai tebar benih, sehingga tidak ada kekhawatiran ketika hujan belum turun, tetap bisa terpenuhi irigasinya.
"Kalau mundurnya (tanam padi) itu kira-kira setengah sampai satu bulan, seharusnya sekarang sudah tanam, tapi belum ada hujan sehingga bijinya belum tumbuh," katanya.
Selain di Gunung Kidul, kata dia, di wilayah Kulon Progo DIY juga ada sedikit mengalami kemunduran karena salah satu sumber air irigasi di daerah itu belum sempurna, sehingga belum dapat dimaksimalkan petani.
"Jadi itu (tanam) agak sedikit mundur karena distribusi air untuk lahan pertanian agak kurang, sehingga tadinya yang bisa tanam, namun karena air kurang, maka mundur, mereka harus nunggu gilirannya," kata Sasongko.
Meski mengalami kemunduran masa tanam, kata dia, namun kondisi itu tidak memengaruhi produksi panen."Kita harapkan panen tetap pada Januari, januari sudah panen semua, tapi sekarang ini yang panen juga banyak," katanya.
Berita Lainnya
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul mencatat luas panen padi 12.209 hektare
Jumat, 29 Maret 2024 22:48 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
PeaceSantren suarakan pesan damai via musik
Rabu, 13 Maret 2024 19:02 Wib
Produksi gabah di Kulon Progo Maret-April 24.412 ton
Selasa, 12 Maret 2024 18:46 Wib
Panen raya 560 ribu ton gabah kering di Demak, Jateng
Minggu, 10 Maret 2024 19:09 Wib