Jakarta (Antaranews Jogja) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program pemberdayaan ekonomi bertajuk Santripreneur pada Hari Santri Nasional di Jakarta, Senin.
Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta mengatakan Santripreneur berupaya membangkitkan potensi ekonomi di kalangan santri dan menggali potensi yang dimiliki pesantren.
"Ini untuk pemberdayaan ekonomi. Ke depan agar pesantren berdaya tangguh," ujar dia.
Menurutnya pesantren yang kuat akan semakin baik dalam menghadapi tantangan zaman.
Ia mengemukakan jika pesantren lemah maka bisa menjadi celah masuknya politik uang, radikalisme dan berbagai hal negatif lainnya.
Dengan ekonomi yang kuat, tambahnya maka secara tidak langsung akan mandiri dan tak mudah tergoda dengan tantangan zaman.
"Kalau ekonomi baik, isu lain bisa mengikuti," ujarnya dan menambahkan kami dorong santri menjadi pemenang di dunia dan akhirat.
Santri ini sumber daya masyarakat yang tidur, belum dibangunkan. Perlu kita dorong terus," kata dia.
Arifin menyebutkan Santripreneur menjadikan pesantren sebagai basis dan pusat ekonomi, baik bagi warga pesantren maupun bagi masyarakat sekitar.
"Pemberdayaan ekonomi dalam Program Santripreneur diimplementasikan melalui pengembangan keuangan mikro pesantren dan Zakat Community Development (ZCD)," lanjutnya.
Salah satu program Santripreneur yang sudah berjalan ialah program BAZNAS Microfinance di Pondok Pesantren Sidogiri di Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Baznas bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Pesantren memberikan bantuan pembiayaan kepada 851 pelaku usaha mikro sebesar Rp3 miliar.
Penerima manfaat itu terdiri dari para alumni pesantren, masyarakat sekitar dan para wali santri yang tersebar di berbagai cabang Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) Sidogiri.
Sebelumnya, Pesantren Sidogiri telah membangun ekonomi pesantren, dengan menyatukan warga pesantren dan masyarakat sekitar.
Program Santripreneur Baznas itu juga seiring dengan program penyaluran zakat dan infak ke sejumlah pondok pesantren di Indonesia. Pada 2016-2017, Baznas menyalurkan bantuan sebesar Rp6,3 miliar kepada 112 pesantren.
Sedangkan pada 2017-2018, sebaran penerima manfaat semakin meluas menjadi 144 pondok pesantren dengan total dana tersalurkan sebanyak Rp7,4 miliar.
Berita Lainnya
Kemampuan 2P santri cegah perundungan di Indonesia
Minggu, 24 Maret 2024 0:27 Wib
PCINU berbagi pengalaman via "Santri Indonesia di Tiongkok"
Kamis, 21 Maret 2024 9:59 Wib
Bapak dan anak cabuli belasan santri
Sabtu, 16 Maret 2024 6:38 Wib
Lima pelajar di Kudus, Jateng, tenggelam di area banjir tiga tewas
Jumat, 15 Maret 2024 16:33 Wib
Pesantren harus terdaftar dan ramah anak untuk belajar
Senin, 4 Maret 2024 4:40 Wib
Persoalan serius, tingginya kekerasan di lembaga pendidikan Indonesia
Sabtu, 2 Maret 2024 7:37 Wib
KPAI: Kekerasan sebabkan kematian santri di ponpes diusut tuntas
Sabtu, 2 Maret 2024 7:22 Wib
Santri dukung Prabowo Gibran
Senin, 5 Februari 2024 6:53 Wib