KPU Kulon Progo gelar simulasi pemungutan suara (VIDEO)

id Simulasi pemungutan suara

KPU Kulon Progo gelar simulasi pemungutan suara (VIDEO)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk persiapan Pemilu 2019. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk persiapan Pemilu 2019 untuk mengetahui seberapa lama pemilih melakukan tahap pencoblosan hingga pencelupan tinta.

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kulon Progo Tri Mulatsih di Kulon Progo, Kamis, mengatakan simulasi ini melibatkan seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) se Kulon Progo.

"Simulasi ini merupakan latihan praktik bagi PPK dan PPS agar lebih siap menyongsong pelaksanaan Pemilu pada 17 April mendatang," kata Tri Mulatsih.Ia mengatakan simulasi berlangsung dari 07.00 WIB hingga diperkirakan selesai pada Jumat (5/3), 01.00 WIB. Simulasi dimulai dari tahapan pencoblosan, penghitungan suara, hingga pembuatan berita acara.

"Waktu yang dibutuhkan untuk mencoblos lima jenis surat suara cukup bervariatif. Ada pemilih yang hanya memerlukan waktu lima menit. Namun, terdapat juga yang lebih lama dari itu. Untuk usia lanjut bisa lebih lama," ungkapnya.

Tri Mulatsih mengakui ada kendala teknis soal tinggi bilik suara yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Saat ini, bilik suara dan tempat memasukan surat suara tidak ramah terhadap penyandang disabilitas.

"Kami menyadari masih ada kekurangan dalam tahapan simulasi ini, khususnya fasilitas bagi penyandang disabilitas," ujar Tri.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengapresiasi simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS Pemilu 2019.

Hasto menjadi salah satu peserta simulasi mengakui kesulitan dalam melipat surat suara hingga mencoblos surat suara. Menurutnya, bilik suara terlalu sempit dan kurang lebar, sehingga saat membuka surat suara harus mundur.

"Saat mau membuka surat suara dan mencoblos surat suara tidak mudah. Kalau, misalnya, mau memilih partai dan calon nomor urut bawah harus menarik ke atas surat suaranya," ucap Hasto.

Hasto mengatakan sebagai warga negara yang selalu menggunakan hak pilih saat pilkada dan pemilu, serta berpengalaman, tetap kesulitan dan keliru dalam melipat surat suara. Ia mempertanyakan kesulitan teknis pada saat lansia menggunakan hak pilihnya.

"Hal ini perlu dipikirkan oleh KPU Kulon Progo supaya kerahasiaannya tetap terjaga. Kalau seperti ini, bagaimana bisa kerahasiaannya terjaga," tuturnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo Ria Harlinawati mengatakan berdasarkan pemantauan dalam simulasi, bawaslu belum menemukan adanya kekurangan. Peraturan telah diterapkan, mulai dari larangan pemilih membawa telepon genggam maupun alat memotret, hingga tidak boleh adanya tisu atau kain untuk membersihkan tinta celup.

"Simulasi sudah berjalan baik," katanya.

Pewarta :
Editor: Sutarmi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.