Gorontalo (ANTARA) - Dokter Taufik Ramadhan Biya, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Siddiki, di Gorontalo, Selasa, mengatakan, masyarakat perlu mengenali penyakit hepatitis, gejala-gejalanya dan tanggap dalam pencegahannya.
Ia mengatakan, hepatitis adalah penyakit peradangan yang terjadi di organ hati manusia yang umumnya disebabkan infeksi virus.
Taufik, SpPD yang juga bertugas di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ainun Gorontalo itu mengatakan, peradangan hati juga disebabkan oleh kondisi lain diantaranya, perilaku minum minuman beralkohol dengan intensitas sedang hingga tinggi, penyakit auto imun, serta zat racun atau obat-obat tertentu.
Kebiasaan mengkonsumsi obat tanpa petunjuk dokter pun kata dia, dapat memicu penyakit hepatitis yang dapat bersifat akut maupun kronis.
Gejala-gejala penyakit hepatitis kata dia, seperti mengidap flu, mual, muntah, demam dan lemas.
Bagian mata dan kulit berwarna kuning, merasakan nyeri perut, serta air seni menjadi gelap seperti warna teh.
Selain itu tambahnya, akan kehilangan nafsu makan. Itulah sebabnya penderita hepatitis akan mengalami penurunan berat badan.
Ia juga menjelaskan, seseorang yang mengalami hepatitis akut dapat memberikan beragam manifestasi dan perjalanan penyakit, mulai dari tidak bergejala, bergejala dan sembuh sendiri, maupun menjadi kronis.
Perilaku hidup sehat pun penting untuk diterapkan pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan atau masyarakat sekitar.
Taufik menjelaskan beberapa pembagian hepatitis virus, yaitu hepatitis A, B, C, D dan E.
Penderita terbanyak adalah hepatitis virus B dan C, sedangkan yang tergolong paling berbahaya adalah hepatitis B.
Hepatitis tambah dokter berusia muda ini, tergolong menular dan dapat ditularkan melalui makanan dan minuman, air liur, transfusi darah, hubungan seksual, jarum suntik dan dari ibu hamil yang positif menularkan hepatitis ke bayi.
Cara mencegah hepatitis kata Taufik, cukup mudah yaitu mengandalkan kebiasaan menjaga kebersihan diri, menerapkan pola hidup sehat, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan ataupun tanpa pengawasan dokter, serta mendapatkan vaksin hepatitis.
Penyakit hepatitis lanjut dia, dapat berkomplikasi pada sirosis hati, kanker hati dan gagal hati.
Sementara untuk pengobatan hepatitis tergantung dari jenis virusnya.
Sepertu hepatitis virus A, B dan E akut, dapat dilakukan secara simtotatik atau tidak memerlukan pengobatan.
Hepatitis virus C akut dapat dilakukan pemberian obat anti virus.
Untuk pengobatan hepatitis B dan C kronik, dapat juga diberi obat anti virus.
Sejauh ini kata Taufik, dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2019, pihaknya belum menemukan penderita hepatitis datang berobat di RSUD Zainal Umar Siddiki.
Baca juga: Banyak orang tidak sadar terkena hepatitis
Berita Lainnya
Gaya hidup kebaratan, kasus kanker di usia muda naik
Selasa, 23 April 2024 18:04 Wib
Deteksi dini kunci atasi kanker mulut, ungkap dokter
Selasa, 16 April 2024 12:22 Wib
Hati-hati, sariawan bisa menjadi tanda awal kanker lidah
Kamis, 4 April 2024 16:18 Wib
Pangeran Harry-Meghane tak tahu Kate Midlleton derita kanker
Sabtu, 23 Maret 2024 15:33 Wib
Jalani perawatan di RS, Kate Middleton didiagnosis idap kanker
Sabtu, 23 Maret 2024 7:08 Wib
Sleman salurkan bantuan untuk rumah singgah anak penyintas kanker
Jumat, 15 Maret 2024 17:12 Wib
Atasi kanker serviks dengan deteksi dini, papar dokter
Minggu, 10 Maret 2024 7:52 Wib
Kurangi kebiasaan merokok dengan tembakau alternatif, ungkap pakar
Sabtu, 9 Maret 2024 0:52 Wib