IHSG bergerak variatif

id perang dagang,the fed,ekonomi global melambat,ihsg mixed,bei,lq45

IHSG  bergerak variatif

Layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi bergerak variatif (mixed) yang masih dominan dipengaruhi sentimen global.

IHSG Jumat pagi, dibuka menguat 25,42 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.300,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,9 poin atau 0,6 persen menjadi 996,26.

"Dari eksternal, katalis positif bagi pasar ditopang dari penguatan saham AS pada Kamis. Namun sentimen berkenaan dengan kondisi perekonomian Indonesia dibayangi perlambatan serta belum adanya kepastian pertemuan AS dan China untuk bahas perdagangan, menjadi dasar perkiraan untuk saham di BEI pada hari ini akan bergerak mixed dengan peluang melemah, atau dengan gerak berpola up to down," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.

China berencana untuk menghapus kuota tarif impor minyak sawit, minyak kedelai dan minyak lobak. Hal ini dilakukan China setelah perusahaan-perusahaan China berhenti membeli produk-produk pertanian AS sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu, untuk memberlakukan tarif pada produk-produk China senilai 300 miliar dolar AS. Artinya saling balas sengketa perdagangan antara ekonomi terbesar di dunia itu semakin meningkat.

Sentimen dari eksternal lainnya yaitu meningkatnya kekhawatiran penurunan ekonomi global dan spekulasi The Fed akan menurunkan suku bunga lebih jauh dalam menghadapi risiko resesi yang semakin besar.

Selain itu, perang dagang AS dengan China yang meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir setelah AS mencap China sebagai manipulator mata uang untuk pertama kali sejak1994, dan dilanjutkan akan memberlakukan tarif tambahan 10 persen pada sisa 300 miliar dolar AS impor China pada 1 September 2019, masih tetap dapat menjadi kekhawatiran pasar.

Meskipun para pejabat Gedung Putih mengatakan AS masih mengharapkan perunding China datang ke AS pada September. Selain itu, kemungkinan tarif terbaru masih dapat dihindari jika ada kemajuan dalam perjanjian perdagangan.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 141,86 poin (0,69 persen) ke 20.735,21 dan indeks Hang Seng menguat 101,78 poin atau 0,39 persen ke 26.222,55.