Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan seluruh wilayah di Sleman memiliki potensi dan rawan terjadi bencana sehingga masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
"Jika dilihat dari letak geografisnya, Sleman ini memiliki tujuh potensi bencana. Seluruh wilayah kecamatan di Sleman rawan bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Selasa.
Menurut dia, potensi bencana tersebut meliputi, erupsi Gunung Merapi, banjir lahar, banjir, tanah longsor, angin kencang, gempa bumi dan kebakaran.
"Sedangkan memasuki musim pancaroba hingga musim hujan ini, potensi bencana yang paling rawan adalah bencana hidrometeorologi," katanya.
Ia mengatakan, dari pengalaman yang lalu, hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sleman diterjang angin kencang hingga mengakibatkan banyak pohon tumbang dan bangunan rusak.
"Kemungkinan pada musim pancaroba ini akan menimbulkan angin kencang hingga puting beliung sehingga diperlukan berbagai langkah antisipasi," katanya.
Makwan mengatakan, selain memetakan daerah yang punya potensi bencana tinggi, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman untuk melakukan pemangkasan pohon perindang jalan yang punya potensi roboh saat diterpa angin.
"Sejak awal kami sudah berkoordinasi dengan DLH untuk melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon agar tidak membahayakan masyarakat terutama pengguna jalan," katanya.
Ia mengatakan, selain pohon tumbang, yang harus diwaspadai adalah keberadaan konstruksi baliho dengan ukuran besar.
"Jika konstruksi baliho tidak kuat dikhawatirkan akan roboh saat ada angin kencang. Jadi kami imbau agar pengendara hati-hati saat melintas di jalan yang banyak pohon dan baliho," katanya.
BPBD Sleman juga mempersiapkan bronjong kawat untuk antisipasi longsor atau talud sungai jebol jika terjadi banjir di sejumlah aliran sungai.
"Kami siapkan sebanyak 400 bronjong kawat. Sebagian sudah didistribusikan untuk penguatan tanggul sungai," katanya.
Warga yang rumahnya berada di atas tebing sungai juga diimbau agar waspada, karena saat musim hujan menambah debit air dan aliran air sungai menjadi semakin deras dan berpotensi menggerus tebing sungai.
"Kalau seperti ini dampaknya tebing sungai longsor, sehingga kami imbau masyarakat yang tinggal berdekatan dengan tebing sungai agar waspada," katanya.
Berita Lainnya
Hujan dan angin kencang terpa Jaksel-Jaktim
Senin, 15 April 2024 5:58 Wib
Hujan lebat dan ekstrem guyur Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 7:02 Wib
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
Hujan lebat guyur Indonesia
Senin, 18 Maret 2024 8:24 Wib
Wabup Gunungkidul mengimbau masyarakat waspadai hujan lebat disertai angin
Jumat, 15 Maret 2024 19:52 Wib
BPBD DIY: 97 rumah rusak akibat hujan disertai angin kencang
Jumat, 15 Maret 2024 12:54 Wib
Puting beliung rusak 69 rumah warga
Selasa, 12 Maret 2024 11:37 Wib
BMKG minta warga DIY waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang
Jumat, 16 Februari 2024 16:23 Wib