PTS GM: Proses lelang reklame di BIY sesuai mekanisme yang berlaku

Yogyakarta (ANTARA) - Seluruh proses lelang reklame di Bandara Internasional Yogyakarta berlangsung terbuka dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku, kata Pelaksana Tugas Sementara General Manager (PTS GM) Yogyakarta International Airport/ Bandara Internasional Yogyakarta (YIA/BIY) Agus Pandu Purnama.

"Seluruh proses lelang di lingkungan bandara baru, Bandara Internasional Yogyakarta (BIY), berlangsung terbuka dan transparan. Pihak-pihak yang ikut dalam lelang bisa melihat prosesnya dari awal hingga pengumuman," kata dia menanggapi adanya pihak yang mempertanyakan proses lelang reklame di BIY.

Menurut dia, semua sudah ada aturannya dan proses lelang dilakukan secara elektronik. Proses lelang juga dilakukan secara terbuka serta sudah sesuai dengan prosedur aturan dan undang-undang (UU) yang berlaku.

"Jadi, semua tahapan lelang sesuai dengan tata cara dan aturan yang berlaku, dan tidak ada prioritas bagi peserta lelang. Asalkan memenuhi persyaratan pasti lolos," kata Agus Pandu.

Ia mengatakan proses lelang dilakukan secara profesional dan seluruh peserta juga dapat mengakses dan mengetahuinya prosedurnya. Semua peserta mendaftar secara online dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Para peserta juga mengetahui secara transparan penawaran-penawaran yang sudah dilakukan.

"Semua proses lelang dipastikan berlangsung 'fair' dengan tetap memegang teguh 'good corporate governance'. Jadi, siapapun pemenangnya telah melewati seluruh proses sesuai mekanisme yang berlaku. Penentuan pemenang pasti merujuk pada peraturan yang berlaku," katanya.

Sebelumnya, pemerhati masalah sosial dan ekonomi Wijaya mempertanyakan proses lelang yang dianggapnya tidak transparan.

Ia mengatakan, dalam dunia bisnis, kalah dan menang dalam sebuah tender atau lelang adalah hal biasa. Namun, harus dilakukan secara "fair" dengan mempertimbangkan penawaran.

"Dalam lelang, logikanya harga terbaik menjadi pertimbangan utama. Proses lelang juga dilakukan secara terbuka sehingga peserta bisa bersaing harga secara 'fair'," katanya.