Jakarta (ANTARA) - Gitar elektrik Gibson 1960 milik Noel Gallagher yang hancur bersamaan dengan bubarnya grup musik Inggris Oasis, dilelang seharga 385.000 euro atau senilai Rp5,9 miliar di Paris, Selasa waktu setempat.
Hancurnya gitar Gibson warna merah di festival Rock en Seina di Paris pada 2009 merupakan momen kultus dalam sejarah musik, kata Jonathan Berg, pakar gitar dan pendiri galeri Artpeges yang mengadakan lelang.
Dimulai dari harga 150.000 euro, pihak yang melelang mengatakan tawaran untuk gitar itu bisa mencapai hingga 500.000 euro.
Oasis digawangi oleh Gallagher bersaudara dan menuai kesuksesan global, grup ini menjual 60 juta album dan melahirkan lagu-lagu terkenal seperti "Wonderwall" dan "Don't Look Back in Anger".
Oasis dijadwalkan manggung di Rock en Seine pada 2009 menjelang akhir tur global "Dig Out Your Soul" yang diambil dari nama album mereka.
Namun "keadaan sudah lama memanas antara dua saudara ini," kata Berg, dikutip dari AFP pada Rabu.
"Keadaan memuncak di belakang panggung, gitar Noel hancur dan berujung kepada bubarnya grup."
Para penonton yang menantikan Oasis dikabarkan terpana ketika mendapat pesan bahwa Oasis sudah bubar.
Perpecahan dramatis ini memicu pertengkaran antara dua saudara lewat media dan media sosial yang perlahan mereda.
Keduanya terus bermusik sejak mereka berpisah, tapi berulangkali menegaskan Oasis takkan kembali.
Gitar yang diperbaiki pada 2011 ini ditampilkan dalam tempat aslinya dan pesan dari pemilik sebelumnya, bertulis "Peace, love and bananas".
Dikutip dari Reuters, Noel Gallagher menulis pesan bersama gitar yang dilelang itu, berisi tulisan bahwa gitar ini adalah gitar yang dihancurkan Liam Gallagher di Paris tahun 2009 di malam Oasis bubar.
Noel menulis gitar ini juga gitar favoritnya yang dipakai untuk menulis dan merekam banyak lagu serta tampil di panggung.
Oasis berdiri di Manchester pada 1991 di puncak kepopuleran Britpop tahun 1990-an.