Melonjak, dolar AS

id indeks dolar,pound sterling,kebijakan BoE,kurs yen,intervensi BoJ

Melonjak, dolar AS

Seorang pedagang mata uang berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) dan nilai tukar antara dolar AS dan won Korea Selatan di ruang transaksi sebuah bank, di Seoul, Korea Selatan (5/11/2020). ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/aa. (REUTERS/KIM HONG-JI)

New York (ANTARA) - Melonjak tinggi, dolar pada Kamis pagi WIB karena imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke level tertinggi 14-tahun.

Greenback mencapai puncak 32 tahun terhadap yen, mendekati level 150 di mana beberapa pedagang berpikir bank sentral Jepang (BoJ) dan Kementerian Keuangan mungkin melakukan intervensi.

Imbal hasil obligasi pemerintah melanjutkan perjalanan mereka lebih tinggi karena investor mempertahankan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus secara agresif menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi yang melonjak, meningkatkan permintaan untuk mata uang AS.

Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi ketika bertemu pada 1-2 November, dengan tambahan 50 atau 75 basis poin kemungkinan kenaikan juga pada Desember.

Masih terlalu dini untuk mencoba melemahkan dolar, kata Mazen Issa, ahli strategi valuta asing senior di TD Securities. Dolar kemungkinan akan terus meningkat sampai momentum inflasi inti menjadi moderat dan The Fed beralih ke sikap yang kurang hawkish, dan "kemungkinan tidak dalam jangka pendek".

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada Rabu (19/10/2022) bahwa permintaan pasar kerja tetap kuat dan tekanan inflasi yang mendasari mungkin belum mencapai puncaknya.

Beige Book The Fed pada Rabu (19/10/2022) menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS berkembang moderat dalam beberapa pekan terakhir, meskipun datar di beberapa daerah dan menurun di beberapa daerah lain, dalam sebuah laporan yang menunjukkan perusahaan tumbuh lebih pesimis tentang prospek.

Indeks dolar naik 0,88 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya menjadi 112,92. Euro turun 0,95 persen menjadi 0,9771 dolar.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar menguat bersama imbal hasil obligasi pemerintah, sterling jatuh
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024