"Gita Cinta Dari SMA" larutkan kenangan masa muda penonton

id gita cinta dari sma,galih,ratna,prilly latuconsina,rano karno,yessy gusman,yesaya abraham,film,review,remake,monty tiwa

"Gita Cinta Dari SMA" larutkan kenangan masa muda penonton

Poster film Gita Cinta Dari SMA versi "remake" ditampilkan pada layar lebar di Grand Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/2). (ANTARA/Pamela Sakina)

Jakarta (ANTARA) - Film "Gita Cinta dari SMA" karya sutradara Monty Tiwa yang menghidupkan kembali kisah cinta remaja "Galih dan Ratna" di era 80-an mampu membuat penonton larut dalam nostalgia.

Sejatinya film ini merupakan remake dari film lawas legendaris berjudul sama yang dirilis pada 1979. Pada era itu film Gita Cinta dari SMA dibintangi Rano Karno sebagai Galih dan Yessy Gusman sebagai Ratna.

Sementara versi sutradara Monty Tiwa di tahun 2023 ini, peran Ratna dimainkan oleh Prilly Latuconsina dan karakter Galih diperankan Yesaya Abraham.

Beberapa aktris, seperti Chantiq Schagerl, Abun Sungkar, Putri Ayudya, Dwi Sasono, Unique Priscilla, juga turut meramaikan film ini.

Mungkin banyak masyarakat yang telah akrab dengan sosok Galih dan Ratna yang cukup populer di kultur pop Indonesia. Kisah cinta dua remaja ini juga telah tertuang menjadi judul lagu legendaris “Galih dan Ratna” yang dinyanyikan mendiang Chrisye.

Film Gita Cinta dari SMA mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Ratna Suminar yang pindah ke sekolah baru. Di sekolah itu, Ratna bertemu dengan seorang laki-laki bernama Galih Rakasiwi.

Tidak membutuhkan waktu lama, Ratna langsung jatuh hati pada Galih, sosok remaja laki-laki misterius yang pendiam dan tidak banyak bicara. Ia juga cukup populer di sekolahnya.


Konflik yang sama

Dari deskripsi yang memang versi garapan ulang, tentu tidak ada perubahan berarti bagi jalan cerita hingga segala konflik yang terjadi dalam versi 2023 ini dengan versi orisinalnya.

Penggarapan ini membuat jalan cerita dari Gita Cinta dari SMA terasa sedikit datar, terutama bagi yang telah menonton film versi orisinalnya terdahulu.

Alur kisahnya juga cukup mudah untuk ditebak mengingat saat ini cukup banyak film mengenai kisah cinta remaja dengan konflik yang serupa, baik di dalam negeri maupun film Asia lainnya.


Latar era 1980-an

Hal yang menarik dari film ini adalah latar waktu yang disuguhkan. Di bawah arahan Monty Tiwa, film ini mampu menyihir Kota Bandung kembali ke era 80-an.

Mulai dari kostum, gaya rambut, bangunan, musik, hingga benda-benda lawas, seperti kendaraan hingga walkman ditampilkan pada film ini membuat penonton larut dalam nostalgia.

Menjadi menarik bila disaksikan kembali pada tahun 2023 ini karena adanya perbedaan era dan masa, di mana bila disaksikan pada zaman dahulu perbedaan era ini tidak akan muncul dan tidak terasa spesial.

Film Gita Cinta dari SMA versi baru ini juga menggunakan bahasa baku untuk pengucapan dialog dari seluruh karakternya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nostalgia dengan "Gita Cinta dari SMA"
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024