Makassar (ANTARA) - Tim Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan mengejar empat peretas kartu debit yang mencuri uang nasabah, setelah sebelumnya menangkap seorang pelaku kejahatan tersebut.
"Pelaku 'hacker' (peretas) ini diamankan satu orang, tapi masih ada empat pelaku lain di kejar, termasuk bos 'hacker'-nya. Mereka dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO)," kata Direktur Reskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Helmi Kwarta di Makassar, Jumat (9/6).
Seorang peretas, bagian sindikat kejahatan itu, yang telah ditangkap berinisial MM. Polisi telah mengetahui identitas empat peretas lain yang buron, yakni H (bos), HPS, THS, dan MS (anak buah)
Ia menjelaskan para peretas mencuri saldo nasabah kartu debit, Mastercard, dengan masuk sistem, kemudian ke akun seseorang yang memiliki kartu kredit dengan menggunakan aplikasi tertentu.
"Dari aplikasi itu dia bisa mengakses akun seseorang punya uang di kartu debit, sehingga dia bisa menggunakan kartu tersebut. Sementara pemilik tidak tahu kalau digunakan oleh pelaku," ungkap dia.
Kendati demikian, katanya, kartu yang digunakan transaksi meninggalkan jejak digital.
Ia mengatakan sindikat ini mempunyai kemampuan mengakses akun seseorang yang memiliki kartu.
"Jadi, bagi yang punya kartu debit kalau mau menggunakannya agar lebih hati-hati," ujar dia.
Modus operandi mereka, katanya, H selain bos sindikat itu juga berperan mengumpulkan data-data surat elektronik berdasarkan daftar email korban yang dijadikan data target pengelabuan di laptop MM.
Selanjutnya, HPS menggunakan perangkat lunak Heart Sender V mengirimkan email pengelabuan kepada korban atau pemilik email yang masuk daftar tersebut, dengan menargetkan pengguna situs https://login.northlane.com/ untuk diambil data kredensial yang sensitif, seperti "username", kata kunci, email, paspor, dan data kartu debit tersebut.
Setelah calon korban mengisi data kredensial, THS mengecek email korban. Selanjutnya, MM diberikan "username" dan kata kunci oleh H serta data kartu debit itu milik orang lain untuk dicek isi saldo, seperti nomor kartu dan kode pengamanan. Selanjutnya akan muncul saldo kartu debit itu milik korban.
Tersangka MM lalu menyimpan data tersebut ke notepad dan memasukkan jumlah saldo. Saat H meminta data itu, ia memberikannya.
Berita Lainnya
Ketua DPRD DIY hadiri penyerahan digital DIPA dan buku alokasi TKD 2025
Jumat, 13 Desember 2024 10:30 Wib
Kemkomdigi menyiapkan program literasi digital "naik level" kenalkan AI
Rabu, 11 Desember 2024 6:48 Wib
LKBN ANTARA raih dua penghargaan bergengsi implementasi digital
Jumat, 6 Desember 2024 6:02 Wib
Menkomdigi ajak masyarakat menggunakan hak pilih dalam Pilkada 2024
Rabu, 27 November 2024 9:22 Wib
BSI hadirkan literasi digital di pusat perbelanjaan Jabodetabek
Kamis, 21 November 2024 21:37 Wib
Aksara Jawa di ruang digital permudah komunikasi tak sekadar dekorasi.
Senin, 11 November 2024 11:43 Wib
Perluas jangkauan layanan dan dukung transformasi digital, transcosmos Indonesia buka kantor di Yogyakarta
Kamis, 7 November 2024 22:50 Wib
Sleman luncurkan aplikasi layanan publik "Sleman Digital"
Sabtu, 2 November 2024 16:17 Wib