Jakarta (ANTARA) - Manajer Riset Center for Digital Society Universitas Gajah Mada Yogyakarta (CfDS UGM) Agung Tri Nugraha mengatakan universitas-universitas dan para pelaku industri di sektor digital perlu lebih banyak melakukan interaksi untuk mengatasi kesenjangan talenta digital yang saat ini terjadi di Indonesia.
"Kita perlu mengatasi adanya gap antara kebutuhan industri dan lulusan perguruan tinggi (PT). Ini adalah masalah yang harus diatasi. Selain ada literasi digital, universitas juga perlu bangun interaksi. Kami di UGM juga menyiapkan rencana untuk mengundang industri datang ke kampus untuk menciptakan interaksi tersebut," kata Agung dalam diskusi daring, Selasa.
Menurut dia, meski saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang menggunakan program magang untuk mengenalkan kondisi industri pada mahasiswa, namun, langkah tersebut masih kurang cukup.
Hal itu dapat terlihat dari laporan yang dikeluarkan Wiley pada 2021 bertajuk "Digital Skill Gap Index", pada laporan itu Indonesia menempati posisi ke-11 dari 19 negara di kawasan Asia Pasifik dalam hal kesenjangan kebutuhan talenta digital antara pencetak SDM dan industri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Universitas-industri perlu interaksi atasi kesenjangan talenta digital