Jakarta (ANTARA) - Pusat Dokumentasi sastrawan Hans Bague Jassin atau yang biasa dikenal PDS HB Jassin berlokasi di Taman Ismail Marzuki menawarkan khazanah dan koleksi lengkap karya kesusastraan untuk para pecinta sastra.
Sastrawan yang juga Dosen Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Ibnu Wahyudi, menilai PDS HB Jassin harus dipandang secara khusus melebihi sekadar perpustakaan umum karena tersimpan sejumlah karya sastra yang belum pernah dipublikasi secara umum maupun tidak diterbitkan secara luas.
"Pak Jassin sendiri adalah orang yang sejak tahun '40-an sampai '50-an aktif menjadi redaktur majalah sastra dan budaya, sehingga banyak surat-surat, naskah-naskah dan karya-karya yang pada waktu itu hanya dikirimkan kepada HB Jassin," kata Ibnu saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Ibnu menjelaskan pusat dokumentasi sastra satu-satunya di Indonesia itu memiliki koleksi khusus yang sesuai dan tepat untuk dimanfaatkan oleh pecinta sastra atau orang yang menaruh minat khusus pada dunia sastra.
Menurut dia, pusat dokumentasi yang menyimpan 169 ribu koleksi sastra itu menjadi bernilai khusus karena banyak karya dan tulisan yang hanya dikirim secara eksklusif kepada HB Jassin.
Salah satu arsip yang kini dipajang di area depan PDS HB Jassin adalah surat tulisan tangan asli dari Presiden Soekarno kepada redaksi Majalah Pujangga Baru pada 20 April 1938.
Surat tersebut berisi gagasan terkait arsitektur Indonesia yang dapat dituangkan pada majalah Pujangga Baru.
Selain itu, PDS HB Jassin juga memajang manuskrip puisi "Pamplet Penyair" yang ditulis tangan WS Rendra pada tahun 1970-an.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDS HB Jassin TIM tawarkan khazanah lengkap untuk pecinta sastra
