Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mewisuda 20 siswa sekolah lanjut usia (lansia) di Banda Aceh untuk mengantisipasi terjadinya banjir populasi menua atau aging population.
"Ini merupakan komitmen BKKBN untuk mewujudkan lansia Indonesia yang Sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (Smart), sebagai bentuk integrasi program bina keluarga lansia (BKL) dan sekolah lansia," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Safrina mewisuda 20 siswa angkatan pertama Sekolah Lansia Geunaseh Gampong Naga Umbang, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Kamis (16/7).
Ia memaparkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, tercatat jumlah penduduk lanjut usia di Aceh relatif tinggi, sekitar 8,08 persen. Sedangkan pada tahun 2022, jumlah penduduk lansia di Indonesia sebesar 10,48 persen.
"Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai 19,9 persen pada tahun 2045, saat bangsa ini memasuki era Indonesia Emas," katanya.
Ia mengemukakan Sekolah Lansia Geunaseh Gampong Naga Umbang merupakan sekolah pertama di Aceh bagi lansia, dengan sasaran usia pra lansia 45 tahun ke atas.
Sekolah Lansia Geunaseh diluncurkan pada 15 Mei 2023 lalu dengan pembelajaran selama enam bulan (Mei hingga Oktober) dan tujuh kali pertemuan. Untuk pertama kalinya, sekolah ini telah meluluskan angkatan pertamanya dengan predikat nilai kelulusan lima "sangat baik" dan 15 "baik".
Sekolah ini memiliki 20 siswa, sebanyak16 perempuan dan empat laki-laki, dengan usia tertua siswa di sekolah lansia ini atas nama Tgk Yusran (64 tahun) dan termuda atas nama Rawiyah (49 tahun).
Pembentukan sekolah lansia itu sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan untuk mewujudkan lansia yang mandiri, sejahtera dan bermartabat.