Cegah kekerasan perempuan-anak via "Pos Curhat"

id pos curhat desa,kekerasan perempuan dan anak,UPPA,perlindungan anak

Cegah kekerasan perempuan-anak via "Pos Curhat"

Bupati Trenggalek M Nur Arifin bersama istri sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini berfoto bersama para konselor pos curhat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin (20/11/2023) (ANTARA/HO - Prokopim Trenggalek)

Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggalakkan pembentukan pos curhat di setiap desa dan kelurahan sebagai tempat pengaduan warga demi mencegah terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak di daerah itu.

Gerakan pembentukan pos curhat di tingkat desa/kelurahan itu disampaikan Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin saat memberi pembekalan ratusan konselor rumah perlindungan perempuan dan anak di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin.

"Untuk itu, kami juga meminta peran aktif masyarakat untuk melaporkan ke pos curhat jika ada kasus kekerasan yang menimpa perempuan maupun anak," kata Nur Arifin atau Mas Ipin usai pembekalan.

Pos Curhat diharapkan bisa mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Setiap aduan akan dikoordinasikan dengan pusat layanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (UPPA) yang ada di bawah naungan Pemkab Tulungagung.

"Jika ingin lebih privat bisa ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang ada di Gedung Bhawarasa, Komplek Pendopo Manggala Praja Nugraha atau ke hot line 082233343800," katanya.

Dalam kegiatan pembekalan itu, kata Mas Ipin, pos curhat yang sudah disediakan di setiap desa akan dilengkapi fasilitas sebagai upaya untuk memaksimalkan perlindungan perempuan dan anak.

Dalam kegiatan itu tak hanya fokus pada upaya pencegahan kekerasan perempuan dan anak, namun juga upaya meningkatkan ekonomi keluarga.

"Fokusnya ada tiga hal yaitu mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, lalu mencegah perdagangan manusia, dan mencegah ketidakadilan akses baik ekonomi maupun pendidikan," imbuhnya.

Untuk itu, pembekalan konselor itu melibatkan lintas sektoral, termasuk pembekalan pelatihan IT hingga tata busana.

Dengan kegiatan itu, Mas Ipin berharap konselor bisa menularkan ke perempuan di masing-masing desa dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga sehingga tidak sampai terjadi perdagangan manusia. Sebab, tak sedikit kekerasan perempuan dan anak juga dilatarbelakangi faktor ekonomi.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024