Kapolda minta mahasiswa inovatif sebagai penggerak ekonomi di DIY
Kulon Progo (ANTARA) - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol. Suwondo Nainggolan menyatakan industri pariwisata dan pendidikan sebagai penggerak ekonomi di DIY sehingga mahasiswa harus inovatif dan kreatif sehingga profesional di bidangnya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
"Industri pariwisata dan pendidikan sebagai penggerak ekonomi di DIY dengan keamanan sebagai komponen utama yang mendukungnya," kata Irjen Pol. Suwondo Nainggolan dalam kegiatan Jumat Curhat di IKIP PGRI Wates Kalurahan Margosari, Kabupaten Kulon Progo, Jumat.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, kepala sekolah dari berbagai institusi pendidikan di wilayah Pengasih, dan dosen dari perguruan tinggi seperti IKIP PGRI Wates, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Janabadra. Selain itu, sejumlah mahasiswa dari universitas tersebut turut serta dalam kegiatan ini.
Kegiatan Jumat Curhat merupakan salah satu program unggulan yang bertujuan untuk mendengar langsung keluhan dan masukan dari masyarakat terkait dengan situasi kamtibmas serta pelayanan kepolisian di wilayah DIY.
"Program Jumat Curhat bertujuan untuk langsung mendengarkan aspirasi masyarakat. Kami siap menerima masukan dan mendampingi semua elemen masyarakat untuk mengawal keamanan di DIY," katanya.
Lebih lanjut Kapolda DIY menginformasikan bahwa Polri telah memperbarui standar ujian SIM agar lebih masuk akal. Inovasi ini dimulai dari Yogyakarta sebelum diadopsi di seluruh Indonesia.
Di akhir sambutannya, Irjen Pol. Suwondo memperkenalkan program Ibu Memanggil sebagai upaya preventif untuk menjaga remaja tetap aman.
Ia mengimbau warga untuk melaporkan kepada bhabinkamtibmas atau polsek jika ada anak yang belum pulang hingga 22.00 WIB.
"Kami mengharapkan kerja sama semua pihak untuk mengatasi kenakalan remaja dan kejahatan jalanan di DIY," katanya.
Kegiatan Jumat Curhat ini, menurut dia, berlangsung dengan penuh antusiasme dari masyarakat dan peserta yang hadir. Hal ini menandakan keberhasilan program dalam mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.
Rektor IKIP PGRI Wates Sumpana menyampaikan apresiasi kepada Polda DIY atas kegiatan Jumat Curhat di Margosari.
Sumpana juga menyoroti kiprah IKIP PGRI Wates yang telah berdiri lebih dari 50 tahun dengan mengusung tagline Berbudaya dan Bermartabat serta tanpa memungut biaya gedung dari mahasiswanya.
"Kami berharap kerja sama antara lembaga pendidikan dan kepolisian dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan pendidikan kita," katanya.
"Industri pariwisata dan pendidikan sebagai penggerak ekonomi di DIY dengan keamanan sebagai komponen utama yang mendukungnya," kata Irjen Pol. Suwondo Nainggolan dalam kegiatan Jumat Curhat di IKIP PGRI Wates Kalurahan Margosari, Kabupaten Kulon Progo, Jumat.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, kepala sekolah dari berbagai institusi pendidikan di wilayah Pengasih, dan dosen dari perguruan tinggi seperti IKIP PGRI Wates, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Janabadra. Selain itu, sejumlah mahasiswa dari universitas tersebut turut serta dalam kegiatan ini.
Kegiatan Jumat Curhat merupakan salah satu program unggulan yang bertujuan untuk mendengar langsung keluhan dan masukan dari masyarakat terkait dengan situasi kamtibmas serta pelayanan kepolisian di wilayah DIY.
"Program Jumat Curhat bertujuan untuk langsung mendengarkan aspirasi masyarakat. Kami siap menerima masukan dan mendampingi semua elemen masyarakat untuk mengawal keamanan di DIY," katanya.
Lebih lanjut Kapolda DIY menginformasikan bahwa Polri telah memperbarui standar ujian SIM agar lebih masuk akal. Inovasi ini dimulai dari Yogyakarta sebelum diadopsi di seluruh Indonesia.
Di akhir sambutannya, Irjen Pol. Suwondo memperkenalkan program Ibu Memanggil sebagai upaya preventif untuk menjaga remaja tetap aman.
Ia mengimbau warga untuk melaporkan kepada bhabinkamtibmas atau polsek jika ada anak yang belum pulang hingga 22.00 WIB.
"Kami mengharapkan kerja sama semua pihak untuk mengatasi kenakalan remaja dan kejahatan jalanan di DIY," katanya.
Kegiatan Jumat Curhat ini, menurut dia, berlangsung dengan penuh antusiasme dari masyarakat dan peserta yang hadir. Hal ini menandakan keberhasilan program dalam mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.
Rektor IKIP PGRI Wates Sumpana menyampaikan apresiasi kepada Polda DIY atas kegiatan Jumat Curhat di Margosari.
Sumpana juga menyoroti kiprah IKIP PGRI Wates yang telah berdiri lebih dari 50 tahun dengan mengusung tagline Berbudaya dan Bermartabat serta tanpa memungut biaya gedung dari mahasiswanya.
"Kami berharap kerja sama antara lembaga pendidikan dan kepolisian dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan pendidikan kita," katanya.