Yogyakarta (ANTARA) - Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kunjungan ke Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 55 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
Ada empat mahasiswa yang hadir dalam kunjungan ini, yakni Mushonnif, Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain, Elfira Zidna Almaghfiro, dan Vina Fellinda Alfiatun Maghfiroh. Kunjungan ini dipimpin oleh Kaprodi S2 PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Moh Nur Ichwan MA didampingi Sekretaris Prodi Ahmad Izudin MSi.
Kunjungan merupakan bagian dari Orientasi Program Lembaga yang digagas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mereka diterima langsung oleh Founder Yayasan SHW Center Shri Hardjuno Wiwoho SH, MM, MIKom. Turut hadir sejumlah pengurus teras Yayasan SHW Center.
Di depan peserta program orientasi ini, Hardjuno menjelaskan bahwa SHW Center merupakan yayasan non- pemerintahan yang independen, bersifat sukarela (voluntary), dan filantropis.
Salah satu tugas pokok SHW Center adalah melakukan pendampingan terhadap kegiatan usaha kecil di tingkat UMKM. Saat ini SHW Center memiliki tiga unit bisnis, yaitu air mineral, peternakan ayam, dan showroom mobil.
"Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung membantu UMKM terutama dalam hal pemberdayaan, sehingga ke depan menjadi UMKM yang naik kelas," ujar Hardjuno.
Ia menegaskan usaha rakyat ini harus dibantu lantaran banyak kendala yang mereka hadapi dalam menjalakan roda usahanya. Misalnya sulitnya sektor UMKM ini mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dianggap tidak feasible (layak) dan tidak bankable (tidak memenuhi syarat perbankan untuk mendapatkan pinjaman).
"Padahal, pelaku UMKM ini menjadi tulang punggung roda perekonomian di Indonesia. SHW Center hadir membantu pelaku usaha kecil ini di segala sektor. Ini wujud kontribusi SHW Center bagi pembangunan ekonomi nasional," kata Hardjuno.
Ia meminta UMKM untuk melakukan beberapa hal untuk mengurangi dampak kondisi global tersebut, antara lain menggunakan bahan baku lokal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengembangkan produk yang inovatif.
"UMKM harus jeli melihat peluang dan tantangan yang ada, serta harus siap untuk melakukan adaptasi," ujar Harjuno.
Ia menjelaskan aktivitas di SHW Center ini selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Salah satu program MBKM ini adalah Wirausaha Merdeka.
"Ini salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan MBKM yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pembelajaran di bidang kewirausahaan selama satu semester di perguruan tinggi pelaksana terpilih," tutur Harjuno.
Para peserta sangat antusias mendengarkan paparan Founder Yayasan SHW Center. Selama kurang lebih 3 jam diskusi berjalan interaktif. Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain sebagai peserta kunjungan menyampaikan sangat bersyukur diterima di yayasan yang sangat sesuai dengan harapan timnya.
"Kami belajar banyak dari SHW Center, bagaimana sebuah pengembangan masyarakat secara aplikatif dapat diterapkan pada masyarakat khususnya UMKM dengan berprinsip pada nilai-nilai religius dan spiritual," katanya.
Elfira Zidna Almaghfiro menambahkan, SHW Center membawa konsep keadilan yang berasas keseimbangan dimana hal ini perlu ditindaklanjuti bersama sebagai suatu sinergi untuk menciptakan masyarakat yang berdikari dengan UMKM.