BRIN menargetkan temukan 50 taksa baru di Indonesia

id brin,penemuan taksa baru,keanekaragaman hayati,spesies baru

BRIN menargetkan temukan 50 taksa baru di Indonesia

Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Bayu Adi (kanan) dan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Amir Hamidy (kiri) memaparkan tentang penemuan taksa baru di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun ini menargetkan penemuan 50 taksa baru termasuk dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme untuk menambah koleksi taksa.

Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Bayu Adjie mengatakan berbagai skema pendanaan diluncurkan untuk mewujudkan target tersebut, seperti Rumah Program dan Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) Ekspedisi.

"Kami saat ini sedang mempersiapkan RIIM Invitasi Strategis Ekspedisi Biodiversitas Terestrial yang difokuskan di Kalimantan,” ujarnya di Jakarta, Rabu.

Bayu mengatakan, Indonesia sebagai surga bagi peneliti biodiversitas. Pengungkapan biodiversitas di Indonesia melalui penemuan spesies menjadi salah satu prioritas utama BRIN

Meskipun hanya sebagian kecil dari cakupan riset biosistematika dan evolusi, imbuhnya, penemuan jenis baru memiliki dampak besar dalam asesmen biodiversitas serta menarik perhatian publik dan media massa.

Pada 2023, BRIN berhasil menemukan 49 taksa baru. Penemuan fauna mendominasi dengan jumlah 1 marga, 38 spesies, dan 2 subspesies. Sisanya adalah flora 7 spesies dan mikroorganisme 1 spesies.

Sekitar 96 persen dari spesies baru yang ditemukan merupakan spesimen asal Indonesia. Hal ini terjadi karena fokus penelitian yang kuat pada spesies-spesies di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayati.

Meski sudah dieksplorasi sejak zaman kolonial, kata Bayu, masih banyak yang belum terungkap di Indonesia karena luasnya wilayah Indonesia dengan beragam ekosistem yang menjadi tempat penelitian biodiversitas.

"Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, seperti lembaga riset, universitas, dan LSM. Kolaborasi menjadi kunci untuk mengatasi kendala-kendala seperti SDM, anggaran, dan infrastruktur dalam riset biodiversitas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bayu menuturkan setelah penemuan taksa tersebut, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh BRIN adalah melakukan identifikasi dan studi lebih lanjut terhadap spesies baru tersebut.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN targetkan penemuan 50 taksa baru di Indonesia

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024