Jakarta (ANTARA) - Pengamat pariwisata Sari Lenggogeni mengatakan kesenian reog, kolintang, dan kebaya berpotensi menjadi daya tarik wisata kelas dunia apabila dinobatkan sebagai warisan budaya Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).
"Ini sudah fix menjadi destinasi kelas dunia, tetapi atmosfer reog, kebaya, kolintang harus diadopsi dalam ekosistem dan industri pariwisata di dalam destinasi tersebut," ujar Sari saat dihubungi ANTARA, Rabu.
Menurut dia, tiga identitas budaya Indonesia tersebut memiliki esensi daya tarik wisata dengan menghadirkan pengalaman berwisata yang memanjakan aspek penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan aktivitas.
Contohnya kesenian reog memberikan pengalaman wisata yang menonjolkan unsur keindahan visual, suara, dan gerakan kepada wisatawan. Alat musik kolintang menghadirkan unsur visual dan gerak. Sedangkan kebaya memiliki nilai keindahan dan kecantikan berbasis kelokalan.
Direktur Pusat Studi Pariwisata Universitas Andalas itu juga menjelaskan bahwa reog, kolintang, dan kebaya bukan hanya sebatas budaya yang diwariskan dari masa lalu, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai kontemporer sehingga menjadi identitas budaya yang berkelanjutan.
"Keberadaannya dapat memperlihatkan connecting past, present, and future jadi mendeskripsikan rasa identitas budaya yang keberlanjutan," ujar Sari.
Oleh karenanya, Sari mendorong pengembangan destinasi wisata di daerah asal reog, kolintang, dan kebaya salah satunya dengan lebih menonjolkan ikon dari tiga kesenian tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Reog, kolintang, dan kebaya dapat jadi daya tarik wisata kelas dunia
Berita Lainnya
Menteri Sumber Daya Air China kunjungi Daerah Tujuan Wisata Jatiluwih Bali rangkaian WWF
Minggu, 19 Mei 2024 19:58 Wib
Menparekraf menindaklanjuti video WNA ritual menyimpang di Ubud, Bali
Kamis, 16 Mei 2024 17:39 Wib
Kemenparekraf susun wisata "storytelling" di Joglosemar
Kamis, 16 Mei 2024 12:45 Wib
Pemerintah promosikan lokasi wisata Indonesia kepada jurnalis China
Rabu, 15 Mei 2024 20:29 Wib
Pekan Kesehatan 2024 dongkrak "medical tourism" di Indonesia
Rabu, 15 Mei 2024 16:43 Wib
Menparekraf: Animo masyarakat berwisata libur panjang akhir pekan tinggi
Rabu, 15 Mei 2024 15:50 Wib
Delapan rekomendasi destinasi wisata lakukan "slow travel" di
Rabu, 15 Mei 2024 10:40 Wib
Presiden Jokowi resmikan Bendungan Ameroro Konawe untuk irigasi dan wisata di Sultra
Selasa, 14 Mei 2024 13:54 Wib