Jakarta (ANTARA) - Buruh rokok yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM SPSI) mengharapkan pemerintah tidak menaikkan cukai rokok sigaret kretek tangan (SKT) pada 2025.
"Seperti halnya di tahun 2024, kenaikan cukai rokok SKT lebih rendah, sehingga ada penambahan jumlah industri. Di RTMM sendiri ada tambahan dua perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sekitar 5.000 pekerja," kata Ketua Pengurus Daerah FSP RTMM SPSI Jawa Timur Purnomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Adapun kenaikan cukai rokok SKT di 2025 dinilai akan berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya akan berimbas pula terhadap pengurangan tenaga kerja.
Hal tersebut berbanding terbalik jika cukai rokok SKT tidak naik, maka diharapkan industri hasil tembakau (IHT) dapat mengalami pertumbuhan yang disertai penambahan jumlah tenaga kerja.
Senada, Ketua Pimpinan Cabang (PC) FSP RTMM SPSI Jombang Subagyo menganggap kenaikan cukai rokok SKT memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan industri IHT, sehingga dikhawatirkan akan terjadi pengurangan tenaga kerja.
Padahal, saat ini, di Jombang, Jawa Timur terdapat tiga pabrik IHT dengan total tenaga kerja sebanyak 4.500 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Buruh rokok harap pemerintah tak naikkan cukai rokok SKT pada 2025
Berita Lainnya
Pemkab Gunungkidul sosialisasi cukai mencegah peredaran rokok ilegal
Minggu, 23 Juni 2024 17:02 Wib
Yayasan Lentera: Publik diajak melindungi anak Indonesia dari paparan iklan rokok
Senin, 10 Juni 2024 9:27 Wib
Indonesia sederhanakan sistem cukai rokok di Indonesia
Minggu, 2 Juni 2024 15:21 Wib
Tekan kebiasaan merokok, opsinya gunakan tembakau alternatif
Selasa, 7 Mei 2024 6:53 Wib
Akvindo: Tembakau alternatif bukan untuk generasi muda
Selasa, 30 April 2024 0:24 Wib
Penggolongan narkotika ganja cair perlu diuji di laboratorium
Kamis, 25 April 2024 13:13 Wib
Pemasok rokok elektrik ganja selebgram diburu polisi
Rabu, 24 April 2024 9:22 Wib
"Harm reduction", pendekatan kurangi kebiasaan merokok
Selasa, 16 April 2024 8:12 Wib