"Mobil terbaru ini merupakan hasil inovasi dan optimalisasi dari mobil-mobil Antasena generasi sebelumnya. Inovasi tersebut di antaranya pada bagian bodi, sistem kemudi (steering), dan transmisi dog clutch," kata General Manager Antasena ITS Raihan Nafi Prasetyo.
Mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS itu mengungkapkan bahwa bodi yang dipakai menggunakan tipe monocoque. Jenis struktur tersebut memungkinkan bodi dan rangka kendaraan digabung menjadi satu kesatuan struktur yang rigid.
"Dengan struktur tersebut, kami berharap dapat membuat kendaraan menjadi lebih ringan," tutur mahasiswa asal Sidoarjo tersebut.
Berkat terobosan baru pada bodi dan rangka kendaraan tersebut, prototipe generasi terbaru Antasena ini berhasil mereduksi beban sebesar 30 persen dibandingkan mobil generasi sebelumnya.
Meskipun beban mobil tereduksi, Antasena Falcon tetap dapat menampung berat pengemudi hingga 70 kilogram. "Tak hanya mereduksi beban mobil, generasi terbaru ini juga memiliki dimensi atau ukuran yang jauh lebih kecil," paparnya.
Prototipe mobil yang berbentuk futuristik tersebut memiliki panjang 2,67 meter dan tinggi 0,63 meter. Dengan ukuran tersebut, Antasena Falcon dapat melaju hingga 35 kilometer per jam.